Trubus.id—Gerakan bersama rakyat dalam mengelola bahan olahan karet bersih berkuailtas (Gebrak Bokar Bersih) menjadi salah satu upaya untuk memperbaiki mutu bahan olah karet.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, Ahmad Muzakkir, S.T., M.Si., program itu menawarkan solusi mulai dari produksi getah karet, pengolahan menjadi bahan olahan karet bersih, dan pemasaran. Semua proses melibatkan kelompok tani karet langsung dengan pihak pabrik pengolahan.
Salah satu kegiatan program itu yakni mengadakan pelatihan. Hasilnya telah terjadi perubahan pola pikir dan pengetahun para pekebun dalam mengelola hasil panen karet menjadi bokar bersih yang berkualitas sesuai standar yang telah ditetapkan. Contohnya dalam penggunaan pembeku.
Ahmad menjelaskan, dalam program Gebrak Bokar Bersih juga memberi solusi dalam pemasaran, yaitu dengan membentuk Unit Pengolah dan Pemasar Bokar (UPPB). Tujuannya memangkas rantai pasar. Jadi hanya ada pekebun, UPPB, dan pabrik.
“Sejak dibentuknya UPPB, pekebun tidak perlu lagi menjual hasil bokar kepada tengkulak sehingga harga jual menjadi lebih baik,” kata Ahmad.
Hingga 2023 terbentuk 18 UPPB yang tersebar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Kutai Barat, Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Timur. Jumlah lahan binaan mencapai 1.575 hektare (yang terdata) dan petani binaan sebanyak 813 orang (yang terdata).
Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat. “Pada 2023 kami tengah memfasilitasi pembentukan UPPB sebanyak 5 unit,” tutur Kepada Bidang Penyuluhan, Pengolahan Pemasaran, dan Pembinaan Usaha Pekebunan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, Hendarto, S.Hut., M.Sc.