Saturday, February 15, 2025

Hasilkan Beragam Olahan Lidah Buaya yang Lezat dan Menyehatkan

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id— Pekebun harus kreatif agar panen lidah buaya tidak bergantung pada pasar swalayan modern. Pasalnya pasar swalayan modern hanya menerima daun lidah buaya segar berbobot lebih dari 500 gram. Sementara pasar tradisional belum menyerap daun berukuran lebih ringan.

Mengolah lidah buaya menjadi beragam produk memang menjadi jalan keluar. Pekebun dan pemilik industri olahan lidah buaya Javera di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Weli Kusmiati, menyebut hanya pekebun yang mengolah daun lidah buaya sendiri yang bertahan.

Produsen bisa mengolah daging lidah buaya menjadi minuman nata de aloe vera maupun teh herbal. Kulit daun dapat dikeringkan menjadi bahan seduhan mirip teh herbal atau bubuk seperti kopi. Produsen juga bisa membuat seduhan dari bunga kering.

Adapun kumpulan jeli lidah buaya menjadi bahan baku sabun. Menurut Weli bagian lidah buaya yang harus dibuang hanya getah alias lateks berwarna kuning karena berbahaya. Getah pahit serta gatal jika terkena kulit.

Getah—bersama lapisan lilin di permukaan daun—menjadi pelindung bagi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Semua mafhum, lidah buaya bagaikan tanaman jagoan di tengah lahan. Hama tikus, babi hutan, monyet, bahkan kambing pun enggan menyantap tanaman sukulen itu.

“Lidah buaya punya tameng sendiri sehingga bebas dari pestisida dari luar,” kata Weli.

Pekebun harus memahami getah beracun itu saat mengolah lidah buaya menjadi produk kuliner atau kosmetik. Weli menuturkan, cara menghilangkan getah relatif mudah. Hilangkan duri-duri di tepi daun lidah buaya untuk membuang lateks atau getah.

Cuci bersih lidah buaya di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel dan getah. Potong bagian ujung dan pangkal lalu tiriskan. Kupas kulit daun, pisahkan jeli, dan memotong daging buah dengan bentuk dadu.

Lalu cuci kembali potongan lidah buaya di air mengalir sampai kesat agar getah benar-benar hilang. Rendam potongan daging berbentuk dadu itu dalam larutan garam (20 kg potongan dadu lidah buaya dalam 4 batangan garam).

Menurut peneliti di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ardiba Rakhmi Sefrienda, M.Sc., pencucian di bawah air mengalir dan perendaman dalam air garam membuat lidah buaya aman untuk konsumsi. Kemudian masak potongan dadu lidah buaya dengan air mendidih selama 15 menit lalu dinginkan.

Ardiba menuturkan lidah buaya membutuhkan pengawet berupa sodium benzoat (Na benzoat) dengan kadar sesuai ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Foods and Drugs Administration (FDA) membolehkan penggunaan natrium benzoat dan mengelompokkannya sebagai zat yang secara umum diakui aman atau generally recognized as safe (GRAS).

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Budidaya Telang, Peluang Usaha yang Mudah dan Menguntungkan

Trubus.id–Telang bukan sekadar tanman pekarangan, tetapi bisa dibudi dayakan hingga mendatangkan keuntungan. Menurut petani telang Muhammad Teguh Arrosid budi...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img