Wednesday, January 22, 2025

Hemat Waktu dengan Mesin Pengering Stevia

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id— Lazimnya Thio Setiowekti membutuhkan 2 hari untuk mengeringkan 60 kg stevia (Stevia rebaudiana) segar. Harap mafhum, Thio mengandalkan pengeringan dari panas matahari. Pengeringan lebih lama saat musim hujan hingga 2 pekan.

Selain ketergantungan terhadap cuaca, kadar air stevia kering hasil penjemuran panas matahari tidak merata dan daun kerap berubah menjadi kecokelatan.

“Kadar air produk yang dihasilkan tidak seragam dan berpotensi terkontaminasi kotoran. Sementara pasar menginginkan daun stevia dengan kadar air kurang dari 10% dan daun tetap berwarna hijau,” tutur petani di Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, itu.

Kini petani stevia sejak 2018 itu hanya membutuhkan waktu 8 jam untuk mengeringkan daun tanaman anggota famili Asteraceae itu. Tentu hal itu meringankan pekerjaan Thio.

Ternyata Thio menggunakan mesin pengering dari hibah Program Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi (PPMI), Institut Teknologi Bandung (ITB), pada Agustus 2021.

Mesin itu berbahan besi nirkarat 430 kategori aman kontak dengan makanan (food grade) dan rak berbahan besi nirkarat 304. Lemari pengering berukuran 1,3 m x 0,6 m x 1,6 m itu berbahan bakar gas elpiji.

Prof. Dr. Ir. Lienda A. Handojo, M. Eng. dan tim melengkapi peranti dengan dimmer untuk menurunkan daya jika menggunakan listrik. Mesin itu terdiri atas 10 rak yang dilengkapi dengan kontrol suhu dan kelembapan.

Thio memasukkan sekitar 60 kg daun stevia segar sesuai kapasitas mesin pengering. Ia menggunakan suhu 60°C untuk pengeringan stevia selama 8 jam. Lama pengeringan pada tekanan atmosferik 1 atm selama 8 jam. Lienda mengatakan metode pengeringan mengurangi kandungan air dalam daun stevia.

“Air hilang dengan prinsip perbedaan kelembapan antara udara pengering dengan bahan yang dikeringkan,” kata guru besar bidang teknologi pemrosesan bahan pangan itu.

Sebelum pengeringan kadar air daun stevia segar sekitar 81%. Setelah pengeringan kadar air daun stevia kurang dari 10%. Sepuluh kilogram daun stevia segar menghasilkan 1 kg daun kering.

Lienda menuturkan penerapan teknologi pengeringan itu meningkatkan nilai ekonomi daun stevia kering. Masa simpan daun stevia kering hasil pengeringan mesin mencapai 6—8 bulan. Adapun masa simpan daun stevia kering dengan pengeringan sinar matahari kurang dari 6 bulan. Thio merasakan betul manfaat mesin pengering itu.

“Kadar air tidak lebih dari 10% dan tidak gampang ditumbuhi cendawan. Selain itu daun stevia tetap hijau,” kata ketua Forum Penyelamat Lingkungan Hidup (FPLH), Jawa Barat, itu.

Penggunaan mesin kering juga ekonomis. Thio hanya membutuhkan 0,5 kg gas elpiji seharga Rp10.000 untuk sekali pengeringan. Lienda berencana mengganti bahan bakar gas elpiji dengan biogas dari kotoran sapi untuk menekan biaya produksi alat pengering itu.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Pekebun Ungkap Peluang dan Tantangan Ekspor Durian, dari Kebun ke Pasar Global

Trubus.id–Pasar besar ekspor durian menjadi peluang bagi para petani. Menurut Ni Kadek Puspayani, harga jual durian ekspor bisa 3...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img