Monday, February 10, 2025

Hitamku Serama Terbaik

Rekomendasi
- Advertisement -
Serama bernama Hitamku meraih gelar best of the best (BOB).

Ayam serama Hitamku menjadi yang terbaik di kontes nasional.

Trubus — Hitamku tampil prima. Selama lima menit, serama berumur setahun itu membusungkan dada sambil sesekali mengebaskan sayapnya. “Hitamku unggul di durasi kerja. Ayam di meja nomor lima itu staminanya stabil baik di waktu awal, tengah, hingga akhir selama lima menit. Saingan di meja tiga yang sudah mau turun ke bawah. Sementara Hitamku tetap di atas meja,” ujar Wahyudi, juri asal Denpasar, Bali.

Proses penjurian kontes serama nasional di Malang, Jawa Timur.

Para juri pun sepakat mendaulat Hitamku menjadi serama terbaik pada kontes nasional ayam serama di Malang, Jawa Timur pada 31 Maret 2019. Juri asal Jember, Jawa Timur Eka Andry DW mengungkapkan, Hitamku juga tampil lebih ceria dibandingkan dengan para pesaingnya. “Pertarungannya cukup sengit. Hitamku sering mengebaskan sayapnya. Dia ceria. Itu tanda ayam mentalnya bagus,” ujarnya.

Payakumbuh

Pelatih Hitamku, Ansar Serama Amani, menuturkan, perawatan juga berperan besar pada penampilan serama. “Persiapannya sepekan sebelum kontes, mulai dari penjemuran, pemberian vitamin, dan pemberian pakan yang optimal,” ujar Ansar. Setiap hari Hitamku milik Kevin Mezaka Serama itu memakan beras merah dari pagi sampai siang dan voer pada siang hingga malam hari.

Pada 31 Maret 2019, para pencinta ayam serama dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Milkindo, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ketua pelaksana kontes, Arif Fitranto menuturkan, jumlah peserta kontes ayam serama mencapai 130 ayam. Mereka berdatangan dari Yogyakarta, Makassar, Blitar, Lampung.

Best of female unggul karena aktif dan ceria.

Pada kontes yang diselenggarakan oleh komunitas Ayam Hias Malang Raya (AHMR) itu para peserta terbagi menjadi lima belas kategori, di antaranya kategori jantan A, betina muda, anakan, dan laga bintang. Kemudian para juri memilih tiga terbaik dari masing-masing kelompok yaitu best of the best (BOB) untuk ayam jantan dewasa, best of chick (BOC) untuk ayam anakan, dan best of female (BOF) untuk ayam betina.

“Paling seru saat perebutan gelar BOB. Hal itu karena menjadi gengsi tersendiri bagi pecinta ayam serama kalau berhasil meraihnya,” ujarnya. Serama bernama Mas Jalak meraih gelar BOC untuk kelompok anakan. Serama milik Didit Banjarandhap, Yogyakarta itu tampil maksimal sepanjang penilaian. Eka Andry DW menyebut Mas Jalak menunjukkan bakatnya sebagai bibit unggul dengan tampil ceria dan aktif.

Ayam serama bernama Baby Aka milik Iwan Ganendra asal Yogyakarta meraih gelar BOF. Menurut Andry pada kategori betina banyak serama yang tampil kurang maksimal. Sementara Baby Aka menunjukkan hal sebaliknya. “Baby Aka berlenggak lenggok di atas meja. Lehernya juga sering getar untuk menunjukkan dia serama yang aktif,” ujar Eka Andry.

Ayam hias

Pada hari itu AHMR juga mengadakan kontes ayam hias tingkat nasional. Menurut Arif Fitranto jumlah peserta mencapai 60 ayam hias. Para pehobi dari berbagai daerah seperti Malang, Jember, Kediri, dan Blitar mengikutkan koleksinya. Peserta terbagi menjadi tujuh kelas di antaranya ayam batik, poland cross, dan brahma. “Setelah juri memilih juara satu masing-masing kelas, selanjutnya para jawara itu tampil lagi di atas meja untuk memperebutkan gelar best in show,” ujarnya. 

Ayam hias jenis brahma meraih gelar terbaik. Pemilik ayam itu Indus Alfatoni mengungkapkan, perawatan tidak susah lantaran ayam miliknya bernama Nayra 4 itu ayam untuk penangkaran. “Perawatan sederhana seperti dimandikan, diberi multivitamin D, E, dan C. Khusus untuk bulu diberi vitamin E sehari sekali satu butir. Itu saja,” ujar pemilik Nayra Farm itu.

Menurut juri asal Surabaya, Dwi Jayadi, peraih best in show unggul dari warna yang masih tergolong baru. “Warnanya masuk biru atau disebut blue brahma,” ujarnya. Selain itu, bulunya juga tebal dan hampir menutup seluruh tubuh. Di kelas ayam ekor panjang, ayam milik Arifin asal Surabaya menjadi juara terbaik. Menurut juri asal Pasuruan, Jawa Timur, Ilyasa, ayam bernama Virus menjadi juara karena ekornya paling panjang dan bulunya bersih dan terawat. “Panjang ekornya sudah mencapai sekitar 1,5 meter. Susah untuk menjaga dan merawat ekor itu hingga panjang. Butuh kesabaran dan ketekunan,” ujarnya. (Bondan Setyawan)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Pesona Hutan di Kota Metropolitan

Trubus.id–Warga Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta tak perlu bepergian jauh untuk sekadar menikmati atmosfer khas hutan hujan tropis....
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img