Pilihan Roni Arifin untuk berkebun sayuran secara hidroponik tepat. Dari lahan seluas 2.300 m2 di daerah Pamulang, Provinsi Banten, ia memanen 58 kg selada segar per hari dan menjualnya Rp40.000 per kg. Harga tinggi itu karena kualitas prima dan jenis sayuran yang dibudidayakan langka, seperti selada jenis romaine, butterhead, dan endive. Dari penjualan itu, Roni memperoleh keuntungan Rp27-juta per bulan setelah dikurangi biaya produksi. Meski investasi awal cukup besar, keuntungan besar juga membayang di pelupuk mata. Apalagi belum semua permintaan terpenuhi. Permintaan sayuran hidroponik untuk satu retail saja misalnya mencapai 100 kg per hari. (Kartika Restu Susilo)