Trubus.id—Petani padi di Desa Klompangan, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Bima mendapati hasil panen padi yang meningkat. Semula hasil panen hanya 1,3—1,4 ton GKP di lahan 2.000 m2. Hasil panen padi itu menjadi1,6 ton gabah kering panen (GKP) di lahan yang sama.
Rahasianya Bima menambahkan, penggunaan Pupuk Organik Cair nano dan penerapan pemupukan berimbang bisa menghemat biaya produksi. Semula Bima menggunakan 200 kg Urea di sawah seluas 2.000 m2 yang berbiaya mencapai Rp600.000.
Bima kemudian beralih menggunakan pendekatan pemupukan berimbang dengan mengombinasikan pupuk anorganik dan POC nano. Hasilnya biaya menjadi lebih rendah karena penggunaan Urea hanya 40 kg, sedangkan kebutuhan POC nano hanya 12 saset hingga panen.
Artinya penggunaan pupuk anorganik bisa ditekan hanya 20% dari kebutuhan semula. Biaya total pupuk hanya Rp225.000. Kini berdatangan inovasi dari sejumlah produsen pupuk. Salah satunya POC berteknologi nano.
Menurut Guru Besar di Laboratorium Biologi Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Ir. Tualar Simarmata, M.S., inovasi pupuk dan pemupukan adalah upaya intensifikasi untuk meningkatkan hasil panen.
Adapun jenis pupuk terbagi menjadi kimia sintetis alias anorganik dan kimia alami atau di masyarakat lebih sohor dengan istilah pupuk organik. Inovasi pupuk dengan konsep teknologi nano tidak hanya dari pupuk organik. Adapula inovasi dari pupuk anorganik yakni pupuk nanosilika.
Baca selengkapnya Baca selengkapnya pada Majalah Edisi 652 Maret 2024 yang mengupas tuntas Inovasi Pupuk : Tingkatkan Produksi Hingga 100%. Dapatkan Majalah Trubus Edisi 652 Maret 2024 di Trubus Online Shop atau hubungi WhatsApp admin pemasaran Majalah Trubus.
