Trubus.id—Inovasi digital menjadi kunci untuk memperkuat keberlanjutan operasional dari hulu ke hilir sektor perkebunan kelapa sawit. Digitalisasi berperan dalam peningkatan produktivitas, efisiensi, dan tanggung jawab lingkungan.
Salah satu produsen minyak sawit terbesar di Indonesia, Asian Agri telah menerapkan digitalisasi sejak 2016 dengan meluncurkan program Asian Agri Connected Plantation dan Asian Agri Connected Mill pada 2019.
Digitalisasi di sektor kelapa sawit itu bertujuan untuk menciptakan nilai tambah pada operasional bisnis, demi tercapai kualitas yang lebih baik, produktivitas yang maksimal, dan biaya yang lebih kompetitif.
Deputy Head of Digital Transformation Asian Agri, Marjan Purba mengungkapkan, “Transformasi digital di perkebunan kelapa sawit akan meningkatkan disiplin dan integritas operasional di lapangan, hal ini akan menghasilkan pekerjaan yang lebih berkualitas, data yang lebih akurat, transparan, dan cepat, sehingga pengambilan keputusan juga akan lebih tepat sasaran,” tutur Marjan pada acara “Media Breakfasting Asian Agri dan Apical” di Jakarta Selatan, pada 19 Maret 2024.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa penggunaan data Global Positioning System (GPS) akan memungkinkan perusahaan untuk menelusuri kembali (traceability) aktivitas perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang sudah dilakukan.
Dengan adanya transformasi digital itu mendukung kegiatan operasional di perkebunan dan juga pabrik kelapa sawit. Tidak hanya itu, Apical sebagai pemain utama di sektor pengolahan midstream, memanfaatkan teknologi seperti blockchain, pemantauan satelit, dan Sistem Informasi Geografis (GIS).
Hal itu untuk meningkatkan transparansi dan keberlanjutan rantai pasok. Melalui penerapan A-SIMPLE Implementation Framework 2020, Apical dapat meningkatkan efisiensi dan meminimalkan risiko, termasuk deteksi dini hot spot dan pelacakan ketelusuran area konsesi.
Corporate Communications Manager Apical Group, Vanda Kusumaningrum menuturkan bahwa inovasi digital juga dapat meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap komitmen keberlanjutan di Apical. Seiring dengan kapasitas pabrik yang meningkat, pemenuhan rantai pasok yang berlanjut dapat dipenuhi.
Head of Sourcing Apical Group, Edi Tjeng, menambahkan bahwa bagi departemen Sourcing, teknologi memungkinkannya mendapatkan supplier unggul. Musababnya dapat mempersingkat rantai verifikasi di rantai pasok Apical.
Hal itu, mempermudah proses verifikasi untuk melacak asal-usul produk. Ia menuturkan bahwa Apical berperan vital dalam implementasi ESG, melawan deforestasi. Hal itu sesuai dengan komitmen keberlanjutan Apical 2030.
Pemantauan satelit dan teknologi memberikan gambaran akurat tentang penggunaan lahan. Sehingga mendukung Apical dalam melindungi ekosistem dan mengelola risiko lingkungan secara efektif.
Hal itu diperkuat dengan kinerja framework internal seperti Sistem Manajemen Dampak Berkelanjutan (SIMS) dan A-SIMPLE framework. Mampu secara komprehensif mengukur dan memantau keberlanjutan, memungkinkan penentuan target, dan peningkatan berkelanjutan. Adapun dampak inovasi digital itu mencakup:
- Peningkatan transparansi, yang memungkinkan teknologi ketertelusuran dapat memperkuat visibilitas rantai pasok, mendukung akses informasi tentang sumber, dan praktik produksi.
- Pengelolaan lingkungan proaktif, memungkinkan respons cepat terhadap isu lingkungan, seperti deforestasi, dan mendukung pengelolaan risiko lingkungan.
- Pengambilan keputusan berbasis data, pemanfaatan data besar untuk analisis dan pelaporan mempertajam pengambilan keputusan strategis dan operasional.
- Kepatuhan dan Keberlanjutan, teknologi mendukung pemenuhan standar keberlanjutan dan regulasi, memperkuat kepatuhan dan reputasi korporat.
Hingga pada 2023, Apical dapat meningkatkan integritas rantai pasok melalui adanya 439 supplier. Inovasi digital itu menjadi kunci dalam mendorong keberlanjutan rantai pasok dari hulu ke hilir. Selain itu menegaskan komitmen terhadap praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola yang bertanggung jawab dengan ketelusuran sebagai pilar utama dalam keberlanjutan rantai pasok.