Trubus.id—Kunyit hitam Curcuma caesia tanaman asli timur laut dan India tengah yang memiliki banyak manfaat dalam pengobatan. Tanaman itu populer di India sehingga banyak diburu keberadaannya dan sempat terancam. Kunyit hitam termasuk bangsa Zingiberales, suku Zingiberaceae.
Minyak rizoma kunyit hitam mengandung champor, ar-turmerone, (Z)-ocimene, ar-curcumene, 1,8-cineole, β-elemene, borneol, bornyl acetate, γ-curcumene. Dari setiap 100 gram kunyit hitam terkandung 78,4mg kurkuminoid, 60 mg fenol, 30 mg flavonoid, 104,25 mg alkaloids, 47,5 mg protein terlarut, dan 6,75% minyak asiri.
Aktivitas antioksidan rimpang kunyit hitam cukup tinggi. Peneliti di India membandingkan fenol antara kunyit hitam dengan kunyit mangga Curcuma amada. Hasilnya menunjukkan kandungan fenol dalam ekstrak metanol kunyit hitam sebesar 44,33 mg, kunyit mangga hanya 37,64 mg.
Dalam pengobatan tradisional India, kunyit hitam digunakan untuk mengatasi pneumonia, batuk, dan pilek pada anak, serta demam dan asma pada orang dewasa. Rizoma segar dihancurkan dan diaplikasikan pada dahi untuk meredakan migren. Pastanya juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gigitan ular atau kalajengking.
Di Pulau Jawa, rimpang temu ireng paling banyak diolah menjadi campuran jamu. Manfaatnya antara lain menambah stamina, mengobati batuk, menambah nafsu makan, mengatasi nyeri haid, menyuburkan kandungan, dan membersihkan darah. Kunyit hitam ditumbuk, dicampur minyak kelapa lalu dijadikan tapel untuk mengobati ruam kulit dan kudis.
Herbalis Bambang Sudewo meresepkan kunyit hitam untuk radang usus. Rimpang kunyit hitam 500 mg per kapsul itu bisa dikonsumsi setiap pagi dan sore. Sementara untuk meningkatkan stamina tubuh penderita jantung koroner ia meresepkan tiga kali sehari konsumsi kapsul setelah makan. Lama pengobatan tergantung kondisi penderita.