Monday, September 9, 2024

Kampiun di Kolam Ikan Mas

Rekomendasi
- Advertisement -
Pemancingan Jomon di Ciledug-Kota Tangerang.
Pemancingan Jomon di Ciledug-Kota Tangerang.

Dua lomba mancing ikan mas dengan teknik pelampungan.

Cecep Supriyadi sudah putus asa ketika melihat jam di telepon genggamnya menunjukkan pukul 14.00. Sejak acara mancing bareng (cingreng) dimulai pada pukul 08.00 ia hanya mampu mengail 10 ikan mas. Itu pun hanya ikan ramai atau sekilogram terdiri atas 4—5 ekor. Pemancing lain sukses mendaratkan ikan super berbobot lebih dari 2 kilogram per kg. Harapan mendapatkan juara pertama sudah tidak ada lagi di benak pria asal Klender, Kecamatan Durensawit, Jakarta Timur, itu.

Tiba-tiba pelampungnya bergerak dan tertarik ke dalam air. Dengan sigap Cecep meraih joran dan segera menggulung ril kenurnya. Wajahnya tampak semringah ketika ril terasa berat ketika digulung. Senyumnya semakin lebar ketika panitia menimbang ikan yang baru saja diperolehnya dan muncul angka 4,42 kg. Artinya ikan super hasil tangkapanya mengungguli peserta yang lain. Itulah ikan terberat pada kompetisi mancing yang berlangsung di Lembah Ragunan, Kecamatan Pasarminggu, Jakarta Selatan, pada 30 Mei 2015.

D’Mancing juara pertama lomba mancing antargrup.
D’Mancing juara pertama lomba mancing antargrup.

Lima pemenang
Cecep menjadi juara pertama mancing bareng dengan perolehan 1 ekor ikan super berbobot 4,42 kg dan mendapatkan hadiah Rp2-juta. Dalam acara mancing bareng silaturahim yang diselenggarakan Fishy Forum dan milis mancing ikan mas itu juri memutuskan lima pemenang. Juara ke-1—3 kategori ikan super terberat, juara 4 ikan super terkecil, dan juara ke-5 pemancing dengan ikan terbanyak.

Apa rahasia Cecep meraih juara? Ia memanfaatkan umpan merek jempol amis, dicampur kroto, pandan wangi, dan salmon kukus. Sementara itu Jimmy Satyadi yang berhasil mendaratkan Ciprinus carpio terbanyak, yakni 51 ekor dan satu ekor super mengandalkan umpan campuran kroto, ubijalar, telur, ikan salmon, dan udang. Jimmy menambah esens bawang putih, tenggiri, daging, dan buah-buahan. “Selain itu juga harus percaya diri dan konsentrasi pada pelampung,” kata pria asal Bogor, Jawa Barat, itu.

Pemrakarsa acara mancing bareng, Ahmad Ramdani, menyatakan bahwa acara cingreng itu biasanya dihelat dua bulan sekali. Namun, ahir-ahir ini berhenti. Kegiatan terakhir pada pengujung 2014. Banyak teman di forum menginginkan acara mancing bareng sehingga terselenggara acara itu. Dalam sepekan kuota 52 lapak sudah terpenuhi, bahkan harus menolak pendaftar.

Panitia penyelenggara menebar 400 kg ikan ramai dan 20 kg ikan super untuk diperebutkan olah peserta. Mancing menggunakan pelampung atau lebih dikenal dengan pelampungan merupakan metode klasik yang digemari para pemancing ikan mas. Karena pergerakan ikan saat memakan umpan dapat terlihat dari pelampung yang dipasang dekat dengan mata kail.

Antargrup
Di Ciledug, Kota Tangerang, Provinsi Banten, D’Mancing dari Bandung sukses membawa pulang trofi juara pertama setelah berhasil mendaratkan 122 ekor ikan mas ukuran ramai. Itu perolehan selama tujuh jam beradu teknik dan umpan. Anak Empang Fishing Club menyelenggarakan lomba mancing pelampungan antargrup di pemancingan Jomon. Tidak seperti lomba umumnya yang juara pertama ditentukan oleh perolehan ikan super terberat, pada lomba itu juara pertama ditentukan oleh perolehan ikan ramai terbanyak.

Ketua tim D’mancing, Usman Hasan, menuturkan bahwa perwakilan tim adalah anggota yang mempunyai kemampuan terbaik. Mereka menggunakan umpan berbahan dasar terigu serta menambahkan kornet dan mi. Para pemancing memblender bahan-bahan itu pun menjadi umpan dasar. Setiap anggota tim menambah campuran pada umpan dasar sesuai dengan pengalaman dan kreasi masing-masing demi mendapatkan ikan terbanyak.

Uki Cesar Setianggoro, anggota D’mancing yang mendapatkan ikan terbanyak, mencampurkan bahan dasar itu dengan tepung udang, gelatin, dan umpan pabrikan. Menurut ketua penyelenggara, Agus Tundung Witanto, total 68 lapak yang disediakan langsung terisi penuh oleh pemancing pada hari pertama diumumkan. Tercatat 23 grup—masing-masing grup mengirimkan enam wakil—untuk mengikuti komba pada 6 Juni 2015 itu.

Selain lomba mancing, panitia juga menggelar lomba kostum antargrup. Panitia kemudian melelang kostum itu dan memberikan hasil lelang kepada panti sosial yang membutuhkan. “Selain lomba mancing, juga bertujuan menjalin pertemanan dan juga jiwa sosial,” ujar Agus.

Para juara lomba mancing di lembah Ragunan, Jakarta Selatan.
Para juara lomba mancing di lembah Ragunan, Jakarta Selatan.

Total 1 ton
Pada lomba antargrup itu panitia menebar ikan mas dengan bobot total 1 ton terdiri atas 850 kg ikan ramai dan 150 kg ikan super. Kolam berukuran 52 m x 17 m memberi keleluasaan pemancing untuk melempar kail agar mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya. Tidak mengherankan lomba sejak pukul 09.00—16.00 itu tampak ramai oleh strike karena saking banyaknya ikan yang ditebar.

Aturan lomba untuk kolam dengan air tidak bergerak relatif sama dengan lomba umumnya. Panita melarang pemancing menggunakan umpan pelet dan umpan bom (umpan yang ditebar langsung ke kolam). Pelarangan pelet karena air kolam tidak mengalir sehingga pelet akan mengendap atau mencemari air. Akibatnya kondisi kolam tidak sehat sehingga ikan dan kolam bisa rusak.

Panitia juga melarang umpan bom karena cenderung tidak adil. Panitia mengizinkan pemancing menggunakan rangkaian maksimal tiga mata kail. Dengan begitu para peserta tetap menjunjung tinggi sportivitas. (Muhammad Awaluddin)

 

 

Previous article
Next article
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Melalui Edukasi dan Promosi, Komunitas Acteavist Indonesia Aktif Kenalkan Teh ke Generasi Muda

Trubus.id–Komunitas Acteavist Indonesia aktif memperkenalkan teh ke generasi milenial melalui edukasi dan promosi.  Salah satu penggagas Acteavist Indonesia, Cakra...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img