Trubus.id—Beberapa penyebab anjing gatalan, yaitu demodecosis. Penyakit ini disebabkan oleh tungau Demodex follicullorum. Gejala yang ditimbulkan yakni anjing selalu menggaruk-garuk leher.
Di sekitar leher muncul borok yang mengeluarkan nanah dan berbau amis. Jika terlambat mengantisipasi demodecosis, kondisi anjing makin parah. Bagian tubuh anjing yang digaruk lambat-laun luka dan infeksi. Jika hal ini berlanjut kemungkinan anjing mogok makan, sakit, kemudian mati.
Selain demodecosis, ada beberapa penyebab anjing gatalan yakni karena alergi, jamur, atau parasit. Gejalanya hampir sama sehingga banyak hobiis terkecoh. Untuk memastikan penyebab lebih baik cek ke laboratorium.
Anjing gatalan karena alergi jarang terjadi. Yang paling sering disebabkan kutu alias pinjal. Kehadiran kutu sangat mengganggu aktivitas. Dermatophytes atau penyakit kulit yang disebabkan cendawan juga kerap dijumpai pada anjing.
Penyebabnya cendawan golongan Microsporum spp dan Tricophyton spp. Ciri-ciri yang mencolok terlihat bulu-bulu rontok, muncul spot kemerahan yang berubah cokelat kehitaman.
Scabies lebih banyak dijumpai pada anjing berbulu pendek. Pada anjing berbulu panjang tungau golongan Sarcoptes scabei canis menyerang telinga, siku, dan dada bawah.
Tanda-tanda serangan terlihat jelas pada kulit menebal seperti kerak putih. Itu terjadi karena bulu-bulu rontok sebagian, kulit mengering, mengelupas, kemudian kemerahan pada pinggirnya, dan bersisik.
Serangan demodecosislebih parah dibanding scabies. Anjing jenis apa pun diserangnya bila ada pemicu, seperti kandang terlalu lembap. Ciri-ciri serangan terlihat pada bulu-bulu mudah rontok, kulit kemerahan, bersisik, kadangkala disertai nanah dan bau tidak enak.
Oleh karena itu, pemilik anjing harus selalu waspada ketika melihat gejala-gejala seperti itu. Apabila kurang mengetahui teknik penanganan penyakit gatal, disarankan untuk segera konsultasi ke dokter hewan. Supaya penyakit gatal yang diderita anjing tidak semakin parah dan bisa segera disembuhkan.
