Thursday, January 23, 2025

Keseruan Edukasi Urban Farming PERAGI Jakarta dan SLBN 7 Jakarta

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—“Mimpi adalah kunci untuk kita… menaklukan dunia…”, sepenggal lagu Laskar Pelangi yang dinyanyikan Septian, siswa SLB Negeri 7 Jakarta demikian menggunggah suasana pagi itu.

Nada merdu nyanyian pelajar difabel tunanetra itu seperti meyakinkan para anggota Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) Komda Jakarta akan kesungguhan tekad untuk terus maju dan tetap membangun semangat.

Hal itu juga dibuktikan oleh 5 pelajar yang dengan cepat menjawab pertanyaan tentang materi urban farming. Kendala karena ketidaksempurnaan fisik seperti bukan penghalang lagi. Mereka pun mendapat hadiah alat pertanian dari PERAGI.

Menularkan sejak dini kebiasaan bertanam sayuran dan urban farming, memang menjadi target Peragi Komda Jakarta.  Hari itu mereka memperoleh edukasi mengenai pemanfaatan lahan terbatas dan tahapan pertumbuhan tanaman.

Pemberian materi budidaya sayuran oleh Ady Daryanto. (Dok. Peragi Komda Jakarta)

Dr. Ady Daryanto, wakil Peragi menjelaskan lebih rinci materi tentang kiat sukses bertanam aneka sayuran dalam pot atau polybag. Kangkung, bayam, pakchoy dan cabai merah menjadi topik menarik.

“Anak-anak harus terus diajarkan mandiri,” ungkap Sri Hernani Pantjastuti, Ketua Program Edukasi Urban Farming PERAGI Komda Jakarta. Menurutnya, meski para pelajar memiliki keterbatasan, tetapi mereka harus bisa mengerjakan segala sesuatu, termasuk bertanam sayuran.  

“Ini cara praktek bertanam sayuran,” kata Sri Renani. (Dok. Peragi Komda Jakarta)

Terbukti, dengan bimbingan para guru SLB Negeri 7, siswa-siswi pun menjalani kegiatan bertanam aneka sayuran dengan lancar. Mereka memperhatikan dengan cermat arahan mulai dari menyiapkan media, mengisi dalam pot, dan menyiapkan sendok petunjuk nama benih.

Kegiatan selanjutnya, melakukan penaburan benih kangkung, cabai, pakchoy, dan cabai merah di masing-masing pot. Dan terakhir menaburkan tipis media tanam di atas benih serta menyiramnya.

Selanjutnya, semua pot akan diletakkan dalam lokasi sekolah. Tujuannya agar para siswa dapat mencermati tahapan pertumbuhan tanaman. Sejak benih, lalu berkecambah, menjadi tanaman muda, tanaman remaja, tanaman dewasa, hingga siap panen. Hal ini akan merupakan pengalaman tersediri sehingga siswa-siswi memiliki keterikatan khusus, dan berlanjut menjadi kegemaran.

“Harapannya, anak-anak bisa menerapkan kebiasaan bertanam ini di rumah, dan menularkan kegemaran ke lingkungan sekitar,” ujar Utami Kartika Putri, Ketua Program Bidang Pengembangan Produksi PERAGI.  

Para peserta asyik mendengarkan penjelasan saat praktek bertanam sayuran. (Dok. Peragi Komda Jakarta)

Selain para siswa-siswi, sejumlah orang tua murid dan guru-guru pun ikut memperoleh edukasi bertanam sayuran. Mereka dengan telaten melaksanakan kegiatan serupa. Seluruh orang tua dan guru-guru sangat antusias mengikuti program ini, terlebih saat menanam pakchoy dan cabai merah.

Hampir seluruh peserta baru melakukan penanaman sejak benih. Pengalaman ini menjadi langkah awal belajar berkebun, dan menjadi cikal bakal menerapkan kegiatan yang sama di rumah. 

PERAGI Komda Jakarta sebagai wadah dari perhimpunan para lulusan agronomi sangat menekankan Pembangunan Urban Farming, atau pertanian perkotaan.  

“Kita akan mewujudkan ketahanan pangan di perkotaan,” jelas Bustomi, Ketua Harian PERAGI Komda Jakarta. Berbagai program telah disusun, mulai dari edukasi urban farming di sekolah-sekolah, pengelolaan limbah, pertanian organik, pengembangan pertanian modern, dan pembentukan kampung percontohan agroekoeduwisata. Tahun 2024, menjadi tahun awal PERAGI Komda Jakarta memulai beragam kegiatan nyatanya.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Sang Juara  Festival II Durian Padang Ulak Tanding

Trubus.id–Festival Durian II yang berlangsung di Pasar Padang Ulak Tanding (PUT),  Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu pada 19–20 Januari 2025...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img