Tuesday, February 11, 2025

PERAGI Jakarta Gaungkan Urban  Farming Dengan Wadah Bekas

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—“Mengapa menanam sayuran sendiri itu penting?,” ujar Yenisbar melontarkan pertanyaan kepada para siswa-siswi SLB Negeri 5 Jakarta dan SD Negeri 15 Slipi Jakarta. Sontak, banyak peserta yang mengangkat tangan untuk menjawabnya. Agam, salah satu siswa SLB 5 menjawab karena ingin mengonsumsi sendiri sayuran tersebut. Sejumlah jawaban lainnya pun mengikuti.

Yenisbar saat memberi materi berkebun sayuran. (Dok. Peragi Komda Jakarta)

Pertanyaan lainnya pun menyusul, “Menanam sayuran itu penting karena 3 M. Apa kepanjangannya?,” tanya Sri Renani Pantjastuti, Ketua program Edukasi Urban Farning PERAGI Jakarta. Tak lama, Widi, siswi SDN 15 Jakarta pun menjawab, “Karena menanam sayuran itu Mudah, Murah, dan Menyenangkan atau 3 M,”.

Ya, pagi di awal Maret 2024 Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) Komda Jakarta bekerjasama dengan SLB Negeri 5 Jakarta dan SD Negeri 15 Jakarta mengadakan pelaksanaan program edukasi urban farming. Program ini diusung oleh PERAGI untuk mewujudkan ketahanan pangan Masyarakat Jakarta.

Kegiatan menebar benih aneka sayuran. (Dok. Peragi Komda Jakarta)

Masalah kerawanan pangan dan kekurangan gizi memang menjadi perhatian utama. Karena itu solusi melalui ilmu agronomi yang berkaitan dengan penanaman beragam komoditas pangan, sayuran, dan buah-buahan bisa menjadi jawaban untuk mengatasinya. Salah satu kegiatan terkait adalah dengan edukasi cara menanam sayuran sendiri.

Memanfaatkan botol bekas untuk pindah tanam bibit. (Dok. Peragi Komda Jakarta)

Pada program kali ini, PERAGI Jakarta bidang pengembangan produksi mengusung penggunaan wadah bekas sebagai wadah tanaman. Mulai dari kardus bekas susu cair, botol bekas air mineral ukuran 1,5 liter, pouch plastik bekas minyak, gelas plastik bekas minuman kopi, sampai wadah plastik bekas makanan resto menjadi pilihannya. Seluruh wadah itu digunakan untuk penyemaian benih pakchoy, kangkung, dan bayam.

Para peserta dari pelajar, orang tua, dan guru-guru pun mengikuti kegiatan pengenalan cara bertanam sayuran itu dengan antusias. Mulai dari pemberian materi berupa manfaat sayuran, pentingnya berkebun sayuran sendiri, tahapan pertumbuhan aneka sayuran, kiat berbudidaya, cara rawat, dan pindahtanam bibit sayuran.

Sejumlah pertanyaan dan kuis yang dilontarkan narasumber dijawab dengan mudah. Hadiah-hadiah unik pun diberikan sebagai apresiasi dari PERAGI Jakarta.

Disambut antusias oleh para pelajar SLBN 5 Jakarta. (Dok. Peragi Jakarta)
 

Saat praktek, semua peserta mengikuti dengan seksama. Dengan didampingi para guru, mereka mempraktekan pengisian media, pembuatan sendok label, penyemaian benih aneka sayuran, pemberian lapisan tipis media, dan penyiraman.

Semua terlihat bersemangat dan banyak mengajukan pertanyaan terkait bertanam sayuran. Mereka baru memahami bahwa sayuran yang biasa dikonsumsi berasal dari benih. Lewat benih itulah diperoleh beragam sayuran.

Selain penanaman benih, peserta pun diajari cara pindahtanam bibit yang telah mengeluarkan daun sejati. Sebagai percontohan digunakan bibit bayam merah yang ditanam di wadah plastik bekas makanan resto. Sejumlah botol mineral ukuran 1,5 liter yang telah dilubangi salah satu sisinya, menjadi wadah bibit pindahtanam. Satu demi satu peserta mencobanya dengan hati-hati agar tidak merusak akar.

Pagi itu akhirnya ditutup dengan harapan agar benih-benih yang disebar akan tumbuh subur. Tanaman sebagai salah satu sumber pangan mesti diusahakan ketersediaannya. Demikian pula di perkotaan meski lahan serba terbatas. Melalui penanaman secara vertikultur, pemanfaatan dinding, dan rooftop rumah menjadi alternatif mengusahakan urban farming.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Anggur Berbuah Lebat dan Artistik

Trubus.id–Anggur berbuah lebat nan artistik memanjakan setiap mata yang memandang. Termasuk saat memasuki rumah tanam milik Dody Kusuma sangat...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img