Wednesday, October 4, 2023

Keunggulan Domba Awassi

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—Domba awassi bisa menjadi pilihan peternak. Pasalnya domba awassi memiliki beragam keunggulan. Domba awassi mampu berjalan jauh dan tahan panas. Pertumbuhan domba itu juga lebih cepat dibandingkan dengan domba lainnya.

Pertambahan bobot domba awassi mencapai 5—6 kg per bulan untuk betina dan 7—8 kg per bulan untuk jantan. Bandingkan dengan pertambahan bobot domba lokal yang hanya 3,5 kg per bulan.

Rasio konversi pakan (Feed Conversiton Ratio, FCR) domba awassi mencapai 6, sedangkan FCR domba lokal 7. Tidak hanya bertubuh bongsor, domba itu pun memiliki karkas besar sekitar 51%. Sementara karkas domba lokal 45—47%.

Karkas merupakan bobot tubuh setelah pemotongan dikurangi kepala, darah serta organ-organ internal, kaki, serta kulit. Oleh karena itu, awassi pantas menjadi domba pedaging. Meski berkarkas besar, hewan memamah biak itu pun layak menjadi domba perah.

Peternak domba dan kambing di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Martinus Alexander, mengatakan bahwa di Indonesia ada kambing perah, tetapi belum ada domba perah. Alexander mendatangkan domba awassi asal Australia.

Menurut Alexander produksi susu awassi mencapai 1,8 liter per hari dan berpotensi bertambah karena masih tahap pengamatan. Domba awassi siap kawin umur 9—10 bulan dengan jumlah anakan rata-rata 1,2 ekor.

Peneliti domba di Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ir. Bambang Setiadi, M.S., menduga domba awassi merupakan salah satu tetua atau genotipe dari domba garut.

“Menurut sejarah bahwa asal-usul domba garut salah satunya dari genotipe domba awassi. Hingga kini masih terjadi perdebatan hal itu,” tutur Bambang.

Hal itu tampak pada beberapa ciri seperti tanduk, komposisi bulu, dan bentuk pangkal ekor yang agak lebar. Komposisi bulu domba awassi 69% wol, 24% rambut. “Secara karakteristik, warna kepala domba awassi cokelat dengan kelir bulu tubuh bervariasi dari putih sampai kecokelatan,” tuturnya.

Kadang secara individu ada yang belang. Dari segi bentuk kepala cembung, agak runcing, dan panjang. Tanduk jantan berukuran besar dan melengkung ke depan. Panjang tanduknya sekitar 40—60 cm.

Betina umumnya tidak bertanduk (polled), tetapi kadang dijumpai yang bertanduk pendek. Awassi tergolong domba tipe sedang dengan bobot betina dewasa 60—70 kg dan jantan lebih dari 100 kg.

- Advertisement -
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Daun Jati Belanda Ampuh Lawan Kanker Leukemia

Trubus.id— Global Cancer Observatory mencatat pada 2020 terdapat 474.519 kasus baru leukemia. Sementara itu jumlah kematian akibat kanker leukemia...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img