Monday, March 27, 2023

Keunikan Burung Momoa Maluku

Rekomendasi

Trubus.id — Burung momoa biasa ditemukan di Provinsi Maluku tepatnya di Pulau Haruku. Warga di sana memanfaatkan telur momoa sebagai sumber protein sehari-hari layaknya telur ayam. Telur burung mamoa ini mempunyai keunikan.

Telur burung momoa Eulipoa wallacei berukuran 2 kali lebih besar ketimbang telur ayam. Uniknya lagi, sebuah telur mamoa matang yang terbelah, hampir seluruhnya terdiri atas kuning telur. Porsi putih telur hanya beberapa milimeter dari cangkang.

Telur momoa berukuran jumbo dan dominan kuning telur, berkaitan dengan perilaku berkembang biaknya. Burung angggota famili Megapodiidae itu membiarkan anaknya hidup “mandiri”.

Artinya, ketika menetas, sang anak mesti berjuang sendiri mencari pakan dan bertahan hidup dari serangan predator. Sementara itu, sang induk usai bertelur langsung pergi dan tak pernah kembali.

Induk burung jenis lain pada umumnya meloloh piyik (anakan burung) karena saat menetas kondisi tubuh masih lemah. Oleh karena itu, induk meloloh sang anak dengan pakan hingga piyik benar-benar siap bertahan hidup.

Sebagai contoh, burung pipit menyapih anaknya bila bulu-bulu sayap tumbuh sempurna dan mampu terbang. Itu artinya si anak siap bertahan hidup dan mencari pakan sendiri dengan kemampuan terbangnya.

Namun, beda halnya dengan burung momoa. Agar anak momoa dapat bertahan hidup usai menetas, struktur tubuh mesti benar-benar siap sebelum telur menetas. Begitu menetas, kedua kaki sudah benar-benar kuat agar ia mampu berlari kencang untuk menyelamatkan diri dari predator atau mencari pakan. Itulah sebabnya telur momoa baru menetas setelah 98 hari “pengeraman” di bawah pasir. Itu 4 kali lebih lama daripada waktu menetas telur ayam.

Untuk menopang pertumbuhan selama itu, mudigah atau embrio perlu pasokan pakan lebih banyak. Karena itu, ukuran kuning telur yang merupakan sumber makanan porsinya jauh lebih besar ketimbang putih telur. Ukuran telurnya pun lebih besar daripada telur ayam.

Agar regenerasi berlanjut, induk momoa juga berupaya agar telur-telur yang dihasilkan benar-benar aman dari para pemangsa. Itulah sebabnya induk burung gosong maluku bertelur di dalam lubang hingga berkedalaman 1 m, lalu menguburnya. Ia juga membuat sarang-sarang palsu untuk mengecoh pemangsa telur. Ia hanya membuat lubang, tapi tidak meletakkan telur.

Momoa memilih tempat bertelur di hamparan pasir pantai. Pasir lebih porous sehingga tekanan terhadap telur tidak terlalu besar. Dengan begitu, telur tidak akan pecah mesti terkubur hingga kedalaman 1 m. Pasir juga lebih porous sehingga aerasi lebih baik. Ketika menetas, anakan pun dapat bertahan hidup saat berusaha keluar dari lubang karena tersedia oksigen. Selain itu, ada juga induk yang meletakkan telur di tumpukan serasah di hutan.

Kedalaman lubang bergantung pada suhu dan kelembapan di dalam lubang. Jika naluri sang induk merasa suhu dan kelembapan dalam lubang sesuai dengan suhu yang dibutuhkan untuk menetas, barulah ia bertelur.

Telur momoa mampu menetas pada suhu 32–38,5°C. Perbedaan suhu hanya memengaruhi masa tetas. Pada suhu 38°C telur menetas setelah 30 hari, sedangkan suhu 34°C selama 98 hari. Namun, pada suhu tinggi jumlah telur yang menetas lebih sedikit.

Suhu optimal agar telur burung momoa menetas adalah 34°C. Sementara itu, kelembapan optimal di dalam sarang rata-rata 58–69%. Kelembapan mencegah risiko dehidrasi. Namun, kelembapan berlebihan justru mengurangi difusi oksigen, menurunkan suhu, dan menghambat perkembangan mudigah.

Untuk menghindari kelembapan terlalu tinggi, nan lato atau momoa biasanya bertelur pada musim kemarau di pantai. Momoa lebih suka bertelur di pasir pantai karena lebih mudah mencapai suhu ideal untuk menetas. Pasalnya, pasir pantai sebagian besar mengandung pasir kuarsa yang mampu menyerap panas dari terpaan sinar matahari hingga 80%. Jika di hutan, induk momoa mencari area bertelur dekat sumber panas bumi untuk mencapai suhu ideal penetasan.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Mengolah Singkong Menjadi Gula

Trubus.id — Gula cair dapat mudah dibuat dari hidrolisis pati. Sumber pati pun melimpah seperti singkong. Mengapa singkong? Singkong...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img