Friday, March 29, 2024

Singkong dan Sorgum Berpotensi sebagai Bahan Bioetanol

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id — Ubi kayu cicurug salah satu varietas unggul. Namun, dibanding singkong mukibat dari Lampung yang produksinya 150 ton/hektare, produktivitas cicurug jelas jauh tertinggal. Mukibat adalah silangan singkong biasa dengan batang bawah singkong karet.

Namun, kadar pati Cassava sp di Lampung yang ditemukan hanya 25%. Di sinilah letak keunggulan cicurug yang berkadar pati hingga 30%.

Singkong memang paling berpotensi sebagai bahan bioetanol. Hanya dengan memfermentasi 7 kg singkong, satu liter bioetanol dapat dituai. Kerabat karet itu dapat tumbuh di lahan kritis dan resisten terhadap penyakit. Oleh karena itu, singkong dapat menjadi pilihan utama bahan bioetanol.

Secara umum, tiap 1.000 kg singkong biasa mampu menghasilkan 150–200 kg gula. Dengan proses fermentasi lanjutan, menghasilkan sekitar 125 liter bioetanol. Itu berarti rendemen singkong biasa 12,5%. Namun, rendemen cicurug dapat lebih tinggi. Untuk mendapat seliter bioetanol, dibutuhkan bahan 6,5 kg. Itu artinya rendemen mencapai 15,4%.

Secara umum kadar pati pada singkong di Indonesia hampir sama. Rata-rata berkisar 25–30%. Persentase tinggi terjadi pada musim kemarau. Oleh karena itu, untuk menghasilkan 8.000 liter bioetanol, pabrik pengolahan bioetanol membutuhkan 50 ton singkong.

Selain singkong, sorgum juga berpotensi menjadi bahan bioetanol. Sorgum yang selama ini dikenal sebagai bahan pangan, juga berprospek menjadi bahan bioetanol. Rendemen sorgum biji jauh lebih tinggi. Sebanyak 2,5 kg sorgum kawali dapat menjadi seliter bioetanol. Itu artinya rendeman Sorgum bicolor 40%.

Namun, sorgum menyimpan kelemahan. Karena memiliki rantai gula sederhana dalam bentuk sukrosa, perlu segera diproses agar tidak terurai secara aerob menjadi asam cuka sehingga menggagalkan fermentasi.

Sejak sorgum dipanen, harus segera diproses agar kadar patinya tidak turun. Singkong dan sorgum memang dibidik menjadi bahan bioetanol yang andal di luar jagung, tetes tebu, dan aren. Dengan tanah luas membentang, apalagi mudahnya budidaya, singkong dan sorgum tepat menjadi pilihan bahan biopremium.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Teknik Budidaya Benih Kentang Bertingkat Di Kabupaten Karo : Panen Hingga 40 Ton Umbi Kentang Per Hektare

Trubus.id— Budidaya kentang bertingkat meningkatkan produksi benih. Itulah yang dirasakan penangkar benih kentang di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rayat,...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img