Trubus.id— Bagi Anda yang saat ini mengalami sakit batuk dan tidak kunjung sembuh, kiranya perlu mencoba mengonsumsi cokelat. Pasalnya, cokelat mengandung theobromine yang bisa menghentikan batuk. Prinsip kerjanya, theobromine menekan aktivitas saraf vagus penyebab batuk.
Theobromine terbukti lebih ampuh dibanding codeine, bahan aktif obat batuk. Kelebihan lainnya cokelat, tidak memiliki efek samping baik pada kinerja jantung maupun sitem saraf pusat.
Memakan cokelat tidak akan menimbulkan kecanduan. Namun, bagi sebagian orang rasa cokelat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengonsumsinya kembali. Inilah yang disebut chocolate craving.
Rindu cokelat bisa karena aromanya, teksturnya, atau manispahitnya. Kerinduan makan cokelat juga sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamin. Ia adalah suatu substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak.
Pada gilirannya ia akan menghasilkan dopamine, pemicu perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine pun dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga).
Di luar semua itu cokelat kaya katekin, antioksidan kuat yang mencegah penuaan dini akibat polusi atau radiasi. Kadar katekin pada cokelat jauh lebih tinggi dibanding teh. Itu berarti cokelat bermanfaat untuk menunda penuaan.
Kadar lemak dan gula dalam cokelat memang tinggi. Namun, lemak cokelat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak mengandung kolesterol. Konsumsi cokelat dalam jumlah wajar dinyatakan aman bagi kesehatan.