Trubus.id — Lazimnya, jantung pisang banyak terbuang karena tidak dimanfaatkan, padahal jantung pisang kaya akan nutrisi. Bahkan, jantung pisang bisa diolah menjadi makanan bergizi yang bermanfaat untuk ibu menyusui dalam meningkatkan air susu ibu (ASI). Berikut ini olahan jantung pisang.
Sayur bening jantung pisang
Elly Wahyuni dan rekan dari Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Bengkulu, melakukan riset terkait manfaat jantung pisang untuk ibu menyusui. Mereka mengolah jantung pisang batu menjadi sayur bening, kemudian memberikannya kepada 20 orang ibu menyusui di Puskesmas Srikuncoro, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu.
Hasil riset menunjukkan pemberian 200 gram jantung pisang per hari selama tujuh hari bisa meningkatkan frekuensi ibu-ibu menyusui. Sebelum mengonsumsi jantung pisang, frekuensi menyusui hanya 5,7 kali sehari. Setelah mengonsumsi jantung pisang, meningkat menjadi 9,75 kali per hari.
Elly Wahyuni menyatakan, laktagogum dalam jantung pisang merangsang hormon oksitoksin dan prolaktin seperti alkaloid, polifenol, steroid, dan flavonoid. Hal itu terbukti meningkatkan dan memperlancar produksi ASI ibu menyusui.
Sereal bar
Olahan lain berbahan baku jantung pisang adalah sereal bar kreasi mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Surakarta. Mereka adalah Yanti Sulistyana, Annisa Rohanifah, Rakhmatdi, Sani Wiji Lestari, dan Vicensia Prema Kristivani.
Mereka mengolah jantung pisang bersama dengan bahan-bahan lain seperti daun katuk, daun moringa, dan kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau). Para periset menambahkan perasan jeruk nipis pada irisan jantung pisang untuk mencegah getah dan jantung menghitam.
“Kami memberikan nama Ceregenics yang merupakan singkatan cereal organics,” kata Yanti.
Yanti mengatakan pembuatan sereal berbahan jantung pisang cukup mudah. Siapkan jantung pisang kering 100 gram, oatmeal bubuk 30 gram, minyak sayur 10 gram, garam 0,5 sendok teh, gula merah 75 gram, air perasan jeruk nipis 50 gram.
Setelah semua bahan siap, teknis pembuatannya sebagai berikut.
- Rebus jantung pisang utuh hingga air mendidih. Tambahkan air perasan jeruk nipis dengan perbandingan 1:¼.
- Cincang jantung pisang dan sangrai di atas api kecil selama 15 menit.
- Masukkan jantung pisang ke oven bersuhu 150°C selama 40 menit.
- Kering anginkan daun katuk dan moringa secara manual di bawah terik matahari.
- Sangrai kedua bahan itu selama 15 menit. Kacang-kacangan juga disangrai di atas api kecil selama 10–15 menit.
- Lumatkan bahan-bahan dengan blender.
- Campur semua bahan dengan bumbu-bumbu seperti garam, minyak sayur, dan gula merah. Sangrai semua bahan selama lima menit sambil diaduk rata.
- Masukkan semua bahan ke loyang dan panggang dalam oven dua kali. Pemanggangan pertama bersuhu 180°C selama 20 menit. Selanjutnya, bahan diangkat dan dipotong. Pemanggangan kedua bersuhu dan durasi sama.
Menurut Yanti, satu loyang bisa menjadi 16 potong dengan bobot 30–50 gram per potong. Yanti dan tim menjual Ceregenics Rp9.000 per dua potong. Ia mengemasnya hingga penganan itu tahan 14 hari. Yanti dan tim berharap dengan adanya produk Ceregenics, ibu-ibu para pekerja yang menyusui tak perlu khawatir kecukupan gizinya.