Tuesday, March 4, 2025

Kolaborasi Sukseskan Gerakan Pola Budidaya IP400 di Sukoharjo

Rekomendasi

Trubus.id — Pola budidaya IP400 menguntungkan petani. Petani bisa 4 kali menanam dan 4 kali memanen padi per tahun di lahan yang sama. Pola budidaya IP400 merupakan inisiatif Kementerian Pertanian dalam rangka mendorong ketahanan pangan.

Menurut petani padi di Desa Jagan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Heri Sunarto, menanam padi hingga 4 kali setahun amat menguntungkan dari segi ekonomi.

Pada umumnya petani hanya menanam 2 kali setahun. Itu membuat ada jeda tanam dan lahan dibiarkan begitu saja sehingga tumbuh gulma.

“Jika ada jeda di sawah gulma akan tumbuh subur, sehingga petani mesti mengeluarkan biaya lebih untuk pengendalian,” kata petani yang menerapkan IP400 di lahan 16 ha itu.

Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan daerah percontohan yang menerapkan pola budidaya IP400. Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, S.P.,  mengatakan pada 2021 sawah seluas 2.088 ha di Sukoharjo menerapkan IP400.

“Pada 2022, Pak Menteri Pertanian meminta meningkatkan luasan hingga 5.000 ha, dan Ibu Bupati, Etik Suryani, S.E., M.M., menyanggupi,” kata Bagas.

Adapun total luasan sawah di Sukoharjo 24.000 ha, seluas 16.000 ha sawah irigasi dan 8.000 ha tadah hujan. Hingga kini total jenderal 10.000 ha sawah di Sukoharjo menerapkan IP400.

Sarjana Pertanian alumnus Universitas Slamet Riyadi Surakarta itu menuturkan, menerapkan IP400 agar konsisten perlu teknologi tepat dan kolaborasi berbagai pihak. Bagas mencontohkan, pemanfaatan benih.

“Setidaknya perlu menanam 2 kali varietas supergenjah, masa budidaya rata-rata 75 hari setelah tanam (hst) dan 2 kali varietas genjah (90 hst), jika tidak demikian pasti potensinya mundur, setahun 4 kali tidak akan terkejar,” jelasnya.

Varietas supergenjah antara lain varietas cakrabuana dan padjadjaran, sedangkan varietas genjah salah satu contohnya inpari. Bagas menuturkan di Sukoharjo mulai dari bupati, camat, lurah, dan kepala desa pun turut mendukung program IP400.

Institusi seperti Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) pun turut berperan mendukung program. Menurut Bagas, kedua institusi itu kerap membantu petani di kegiatan gropyokan untuk menanggulangi hama tikus.

“Kolaborasi antarlini penting, hal itu meyakinkan petani bahwa mereka tidak sendirian dalam menyukseskan program ketahanan pangan,” terang Bagas.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img