Saturday, March 30, 2024

Kulit semangka : Penurun Gula Darah

Rekomendasi
- Advertisement -

Kandungan sitrulin pada kulit semangka ampuh menurunkan gula darah.

Trubus — Kulit semangka kerap berakhir di tempat sampah. Padahal, senyawa aktif di dalamnya ampuh mengontrol gula darah dalam tubuh. Dr. Sugiyanta, M.Ked. dan rekan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Jawa Timur, membuktikan hal itu. Ia bersama rekannya meneliti khasiat ekstrak kulit semangka terhadap kadar glukosa darah tikus putih jantan. Sugiyanta menginduksi tikus Rattus novergicus itu dengan streptozotosin atau senyawa perusak pankreas.

Pankreas organ penting untuk mengontrol gula darah dalam tubuh melalui pengeluaran insulin. Menurut dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit dr. Sardjito, Yogyakarta, Prof. Dr. Dr. Nyoman Kertia, SpPD, KR penyakit diabetes melitus dapat disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan. “Lingkungan lebih pada pola hidup sementara keturunan secara genetik,” tutur guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu.

Prof. Dr. Dr. Nyoman Kertia, SpPD-KR, dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit ndr. Sardjito, Yogyakarta.

Standar ketat

Menurut Nyoman gejala diabetes antara lain polipagi atau banyak makan tetapi masih merasa lapar, polidipsi yaitu selalu merasa haus dan, poliurine ingin berkemih. Nyoman Kertia mengatakan, penyakit diabetes baru bisa diketahui setelah pemeriksaan gula darah. “Sekarang dikatakan diabetes jika kadar gula darah saat puasa di atas 130 mg/dl dan di atas 140 setelah dua jam makan,” tutur Nyoman.

Standar itu berubah sejak lima tahun terakhir. “Kalau dulu, orang dikatakan diabetes jika kadar gula darah diatas 140 mg/dl ketika puasa dan diatas 200 mg/dl dua jam setelah makan. Sekarang lebih diperketat karena dokter ingin masyarakat sehat,” kata Prof. Nyoman. Kulit semangka berpotensi mengontrol kadar gula darah. Sugiyanta menguji coba ekstrak kulit buah Citrullus lanatus itu pada 30 tikus putih jantan berumur 1—2 bulan.

Daun sambiloto membantu memperbaiki fungsi pankreas penderita diabetes.

Dokter kelahiran Klaten 7 Februari 1979 itu memberikan 4 perlakuan, yakni kontrol atau tanpa ekstrak kulit semangka, ekstrak kulit semangka dosis 250 mg, 500 mg, dan 1.000 mg—semua dosis per kg bobot badan setiap hari. Pemberian ekstrak kulit semangka dosis 500 mg memberikan hasil terbaik. Dosis itu memiliki perbedaan rerata dengan kontrol mencapai 403.60. Adapun dosis 1.000 mg memiliki rerata perbedaan 399.00 dibandingkan dengan kontrol.

Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu senyawa sitrulin pada ekstrak kulit semangka berperan menurunkan glukosa. Senyawa sitrulin mampu menimbulkan sekresi insulin, selanjutnya merangsang glikogenesis di hepar sehingga menurunkan kadar glukosa darah. Herbalis di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Valentina Indrajati juga meresepkan kulit semangka untuk pasien diabetes melitus.

Perbaiki pankreas

Mengonsumsi minuman manis secara berlebihan
memicu diabetes.

Menurut Valentina, “Sitrulin menghasilkan nitrit oksida yang mampu menurunkan glukosa darah dengan meningkatkan aliran darah ke jaringan sel yang dibutuhkan oleh tubuh.” Kepada pasien diabetes melitus, Valentina tak meresepkan kulit semangka secara tunggal atau sendiri. Ia mengombinasikan 15 gram kulit semangka dengan 10 g daun sambiloto Andrographis paniculata dan 10 g dandang gendis Clinacanthus nutans.

Alumnus Universitas Katolik Parahyangan itu memberikan herbal dalam bentuk serbuk kering. Pasien tinggal merebus campuran serbuk itu hingga mendidih. Menurut Valentina sambiloto dan dandang gendis berguna untuk memperbaiki fungsi pankreas dalam tubuh. Sementara kulit semangka sebagai penurun glukosa darah. Kombinasi itu membuat tubuh pasien diabetes menjadi sehat secara menyeluruh, terutama bagian pankreas,” ujar Valentina.

Dokter dan penganjur herbal di Jakarta, dr. Ipak Ridmah Rinekawaty, M.Si. mengatakan, penanganan diabetes secara medis dengan pengobatan herbal memang agak berbeda. “Pengobatan secara medis lebih cenderung kepada pemberian obat penurun kadar gula darah, sementara dengan herbal atau obat tradisional melalui perbaikan fungsi pankreas,” ujar alumnus Universitas Indonesia itu. Hal itu karena pankreas memproduksi insulin yang bertugas mengontrol gula darah. Jika pankreas bermasalah, maka gula darah tidak normal, pun sebaliknya. (Bondan Setyawan)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Rangkaian Bunga Penyemarak Hari Raya

Trubus.id— Idul fitri identik dengan ketupat. Perangkai bunga di Jakarta Selatan, Andy Djati Utomo, S.Sn., AIFD, CFD, memanfaatkan ketupat...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img