
Daging buah kuning, tebal, dan pulen. Itulah keunggulan durian kunik yang menjadi juara pertama Kontes Durian Aripan.
Trubus — Durian kunik tampil istimewa. Warna daging buah kuning pucat meraih skor tertinggi dalam kontes durian di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, itu. Skor ketebalan ulas atau daging buah kunik mengungguli 37 dari 39 durian kontestan. Hanya durian kunyit aya kaciak yang mengungguli ketebalan ulasnya. Kelezatan kunik pun unggul, hanya terpaut sedikit di bawah durian balai-balai yang menjadi juara ke-3. Rasanya manis legit dengan sedikit rasa pahit.

Sebagian bijinya hepe alias kempis sehingga penikmat leluasa menikmati rasa ulasnya. Sebelum dibelah, tampilan durian kunik cukup menarik sehingga ketujuh juri memberikan nilai 772,2. Parameter tampilan buah (performa) meliputi kombinasi bentuk, warna kulit, kebersihan, komposisi duri, kilapan lapisan kulit, serta bobot yang proporsional. Durian berbentuk lonjong itu mempunyai kulit yang tidak terlalu tebal maupun tipis.
Paling enak
Total skor durian kunik dari delapan parameter kontes—penampilan, tebal kulit, jumlah pongge, warna ulas, tebal ulas, kelezatan, dan tekstur—mencapai 792 poin. Durian milik Dullah itu pun menjadi kampiun. Di bawah kunik ada durian pintu rayo yang meraih skor total 789,13. Keunggulan utama durian dengan warna ulas krem itu bijinya yang lebih dari 70% hepe. Dari 39 peserta, pintu rayo meraih nilai tertinggi dalam kategori biji.
Rasa durian pintu rayo yang manis legit mendapat skor 1.640, terpaut sedikit di bawah skor kunik 1.688,9. Penampilan luarnya membulat dengan skor performa 741,3. Kulit pintu rayo lebih tipis ketimbang kunik, tapi lebih tebal ketimbang peringkat ke-4 durian kunyit aya kaciak. Kulit tipis mendapat nilai lebih besar karena kulit tebal belum tentu lebih tahan pecah.

Jumlah pongge pintu rayo lebih sedikit daripada kunik sehingga dalam kategori itu skornya 415,6, lebih tinggi ketimbang skor pongge kunik 394,4. Makin sedikit jumlah pongge per juring, makin tebal ulas sehingga porsi edibel—bagian yang bisa dimakan—pun lebih banyak. Ulas pintu rayo tebal dengan skor 1.600, hanya sedikit lebih tipis daripada kunik yang skornya 1.633,3. Skor tertinggi untuk kelezatan rasa

justru disabet durian balai-balai yang meraih predikat juara ketiga.
Durian berbentuk membulat itu meraih skor 1.700, melampaui kunik maupun pintu rayo. Ulasnya pulen sehingga para juri mengganjar dengan skor 1.200, melampaui kunik (1.155) dan pintu rayo (1.115,6). Soal jumlah pongge pun balai-balai unggul dengan skor 428,6. Maklum, tiap juring balai-balai berisi 1—2 pongge. Warnanya pun kuning tembaga menggiurkan. Sebagian bijinya kempes sehingga porsi edibel tinggi.
Perbanyak bibit
Kuda hitam dalam kontes durian itu adalah durian aya kaciak yang menduduki peringkat ke-4. Kunyit menyabet skor tertinggi dalam kategori performa (785,7), tebal kulit (371,4), dan tebal ulas (1.671,4). Jumlah pongge per juring sama dengan balai-balai sehingga skornya pun sama. Ia kalah di parameter kelezatan dan tekstur dengan skor 1.514,3 dan 1.114,3.
Maklum, kategori kelezatan dan tebal ulas mendapat bobot tertinggi. Dasar pemikirannya, pehobi durian di Indonesia menyukai durian enak dengan ulas kering dan tebal. Warna ulas kuning mengarah ke jingga cenderung lebih disukai.

Acara puncak kontes di halaman kantor Balai Penelitian Buah (Balitbu) Tropika pada 10 September 2020 itu diikuti 39 durian yang semuanya berasal dari Nagari Aripan. Wilayah di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, itu sohor sebagai penghasil durian lezat seperti sahalai sarawa atau parak kopi. Saking kondangnya, pedagang nakal kerap melabeli durian dari daerah lain sebagai durian aripan.

Semua kontestan adalah durian unggul favorit pehobi. Seleksinya melibatkan kelompok tani dan pengepul. Balitbu menerima kiriman durian sejak 20 Agustus 2020 lantaran musim berbuah durian tidak serentak. Sebelum kontes ada 28 peserta yang masuk—termasuk kunik dan pintu rayo—sisanya datang pada hari puncak pelaksanaan. Ketujuh juri semuanya personel Balitbu sehingga bisa langsung menilai tiap durian yang datang.
Setelah kontes durian yang masuk peringkat 10 besar akan diperbanyak. Benih hasil perbanyakan itu dikembalikan kepada pemilik pohon dan kelompok tani. (Dr. Panca Jarot Santoso, S.P., M.Si., peneliti Balai Penelitian Buah Tropika, Solok)