Friday, March 29, 2024

Kurma Berbuah Bukan Impian

Rekomendasi
- Advertisement -

Kurma varietas KL-1 dan barhee mulai berbuah di tanah air.

Alwi Rahmatullah bersama pohon kurma KL-1 yang berbuah di kebun percobaan Indonesia Date Palm Association (IDPA) di Pekanbaru, Riau.
Alwi Rahmatullah bersama pohon kurma KL-1 yang berbuah di kebun percobaan Indonesia Date Palm Association (IDPA) di Pekanbaru, Riau.

Alwi Rahmatullah senang bukan kepalang saat melihat bakal bunga kembali muncul di pangkal pohon kurma KL-1, salah satu varietas yang adaptif di negara tropis. Beberapa pekebun kurma di Thailand mengembangkan varietas itu secara komersial untuk menghasilkan buah kurma segar. Itu bunga ke-8 yang muncul di pohon kurma betina yang tumbuh di kebun penelitian dan pengembangan (litbang) Indonesian Date Palm Association (IDPA) di Pekanbaru, Provinsi Riau.

Seludang bunga yang muncul pada awal April 2018 itu itu pecah pada 19 hari kemudian. Menurut Alwi bunga betina siap diserbuki bila muncul 3 titik pada bagian putik. Dua hari kemudian Alwi menyerbuki bunga betina itu dengan polen atau serbuk sari. Ia memperoleh serbuk sari dari sesama pehobi kurma asal Kota Bekasi, Jawa Barat. Lima hari pascapenyerbukan muncul sebuah titik di antara tiga titik pada bagian putik. Itu pertanda proses penyerbukan berhasil.

Terbukti genjah

Pada pohon itu total jenderal 8 tandan buah yang muncul. Hasil pengamatan hingga 14 April 2018 ukuran buah baru seukuran ujung jari telunjuk. Alwi memperkirakan buah kurma KL1 siap panen pada Ramadan 2018. “Semoga buah bisa bertahan sampai panen,” ujar alumnus Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau itu. Alwi menuturkan pohon kurma KL1 betina yang berbuah itu adalah salah satu dari 4 pohon kurma KL1 yang tumbuh di kebun Litbang IDPA Riau.

IDPA Riau juga memanen bunga jantan KL-1 sebagai sumber serbuk sari atau polen untuk penyerbukan bunga betina.
IDPA Riau juga memanen bunga jantan KL-1 sebagai sumber serbuk sari atau polen untuk penyerbukan bunga betina.

Tiga pohon sisanya adalah pohon jantan. Ia tak menyangka kurma KL1 di kebun milik Litbang IDPA Riau itu genjah. Menurut Alwi pohon KL1 di kebun IDPA Riau berasal dari bibit asal biji yang ditanam pada Oktober 2016. Artinya, umur pohon KL1 itu rata-rata kurang dari dua tahun. Karakter itu mirip dengan KL1 di negara asalnya yang rata-rata berbuah perdana pada umur 2—3 tahun.

Kabar kurma berbuah di kebun IDPA Riau itu menambah daftar panjang pohon kurma berbuah di Indonesia. Nun di Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), ada kurma barhee yang juga sedang berbuah. Barhee adalah kultivar kurma asal Irak yang memiliki ciri khas berbatang besar. Para pekebun di Iran, Israel, Suriah, Arab Saudi, dan India mengebunkan barhee secara massal.

Di bumi Serambi Mekah PT Kebun Kurma Lembah Barbatee mengebunkan sekitar 2.000 kurma barhee di lahan 18 hektare. Luas areal tanam itu baru sebagian kecil dari rencana total areal tanam mencapai 320 hektare. Menurut Sukry Safii dari PT Kebun Kurma Lembah

Buah kurma barhee milik Hisweri yang berbuah di Kota Padang, Sumatera Barat.
Buah kurma barhee milik Hisweri yang berbuah di Kota Padang, Sumatera Barat.

Barbatee, di antara jumlah populasi itu beberapa pohon yang berumur 2 tahun mulai belajar berbuah. “Dalam satu pohon mengeluarkan 3—4 tandan buah. Satu tandan rata-rata menghasilkan 1 kg buah,” ujar Sukry.

Sukry menuturkan jumlah panen itu masih sedikit karena tanaman masih muda. “Barhee baru bisa berbuah optimal pada umur 4 tahun,” tuturnya. Ia seharusnya memotong tandan buah saat tanaman berbuah perdana agar pohon tumbuh lebih optimal. Namun, karena antusiasme masyarakat yang mengunjungi kebun begitu tinggi, ia terpaksa mempertahankan buah. Pada ajang Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan ke-15 di Kota Bandaaceh, NAD, yang diselenggarakan pada 2017, stan PT Kebun Kurma Lembah Barbatee juga menarik perhatian pengunjung lantaran memamerkan kurma barhee yang berbuah meski ditanam di dalam pot.

Adaptif

Buah kurma KL-1 diperkirakan panen pada Mei 2018.
Buah kurma KL-1 diperkirakan panen pada Mei 2018.

Di Jonggol Farm, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kurma juga sedang berbuah. Di sana tumbuh 200 pohon kurma jenis barhee dan jarvis berumur 3 tahun. “Kemungkinan siap panen pada September 2018,” ujar Hamka Fauzan, peneliti di Jonggol Farm. Menurut Hamka sebetulnya kurma di Jonggol Farm mulai berbuah sejak 2017, tapi jumlahnya masih sedikit. “Buah kami rontokkan karena tanaman masih muda,” kata Hamka.

Kabar kurma berbuah juga datang dari Kota Padang, Sumatera Barat. Kurma KL-1 yang tumbuh di halaman rumah Hisweri di Kota Padang mulai berbuah. Saat ini ukuran buah masih seukuran ujung jempol tangan dewasa. Alwi menduga buah siap panen 40—50 hari lagi. Kurma varietas KL-1 dan barhee yang berbuah di berbagai daerah itu kabar baik bagi pengembangan kurma di tanahair. Itu menjadi bukti jika tanaman anggota famili Arecaceae itu adaptif di Indonesia meski produktivitasnya masih rendah.

Contohnya varietas barhee. Di negara-negara yang mengembangkan barhee seperti Iran produktivitasnya mencapai 350 kg per pohon. Sementara poduktivitas di Israel hanya 200 kg, Suriah (300 kg), Arabsaudi (145 kg), dan Palestina (120 kg). Menurut Alwi hal itu perlu dimaklumi karena rata-rata pohon kurma varietas KL-1 dan barhee di tanah air rata-rata baru belajar berbuah. Para pekebun mulai ramai membudidayakan kedua varietas itu pada 2015.

Bunga betina 5 hari setelah penyerbukan.
Bunga betina 5 hari setelah penyerbukan.

Mereka mengikuti jejak para pekebun di Thailand yang lebih dulu mengembangkan kedua varietas kurma itu. Itulah sebabnya IDPA makin gencar memasyarakatkan budidaya kurma di tanah air. Salah satunya melalui seminar internasional budidaya kurma yang digelar pada 21 April 2018 di Pekanbaru. Seminar itu salah satu rangkaian acara Indonesia Date Palm Summit II. Alwi yang juga menjadi ketua penyelenggara berharap even itu dapat menjadi ajang silaturahim para penggiat kurma dan sarana berbagi pengetahuan tentang potensi pengembangan kurma di tanah air. (Imam Wiguna)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Teknik Budidaya Benih Kentang Bertingkat Di Kabupaten Karo : Panen Hingga 40 Ton Umbi Kentang Per Hektare

Trubus.id— Budidaya kentang bertingkat meningkatkan produksi benih. Itulah yang dirasakan penangkar benih kentang di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rayat,...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img