Budidaya tomat eksklusif memerlukan biaya investasi tinggi saat memulai usaha.
Untuk membudidayakan tomat eksklusif seperti beef dan cherry memerlukan teknologi yang padat modal. Para pekebun harus mengeluarkan biaya besar ketika hendak memulai budidaya, terutama biaya untuk membuat greenhouse dan instalasi hidroponik. Menurut Tatag Hadi Widodo, pekebun tomat beef dan cherry di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, biaya untuk membuat greenhouse dan instalasi irigasi tetes mencapari Rp325.000—Rp500.000 per m2 dengan bahan konstruksi ideal, seperti menggunakan besi atau baja ringan.
Artinya, jika hendak membudidayakan Solanum lycopersicum eksklusif di dalam greenhouse seluas 400 m2 saja membutuhkan biaya Rp130-juta—Rp200-juta. Meski bermodal awal relatif mahal, para pekebun tetap menempuh usaha perniagaan tomat eksklusif. “Meski bermodal besar tapi tetap untung karena harga jual tomat juga tinggi,” ujar Tatag. Berikut perhitungan laba dari budidaya tomat eksklusif. (Imam Wiguna/Peliput: Riefza Vebriansyah dan Bondan Setyawan)
Asumsi:
1. Luas lahan budidaya seluas 400 m2
2. Lahan yang digunakan adalah lahan sewa
3. Satu musim tanam 24 minggu (6 bulan).
4. Hasil panen dari tanaman menghasilkan 5 kg tomat beef.
5. Harga jual rata-rata tomat beef di tingkat pekebun Rp10.000 per kg.
6. Jumlah tanaman yang gagal panen diperkirakan 10% dari total populasi.