Wednesday, March 5, 2025

Lebah Untuk Penyerbukan Melon

Rekomendasi

Trubus.id— Ali Imron menggantung log kayu di sudut atas rumah tanam berisi tanaman melon (Cucumis melo). Log kayu yang tergantung itu berisi satu koloni lebah (Apis sp.). “Saya menggunakan jasa lebah untuk penyerbukan,” kata petani melon di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu.

Di rumah tanam itu terdapat satu log sejak tanaman berumur 25 hari atau menjelang berbunga.  Kelak jika bakal buah melon terbentuk, Ali mengeluarkan log itu ke rumah tanam lain yang menjelang berbunga dan seterusnya begitu.

Jadi, lebah berada di rumah tanam hanya sepekan. Lebih dari tujuh hari sumber nektar dari bunga melon mulai terbatas. Ali memastikan di atas log ada naungan karena lebah tidak senang paparan sinar matahari.

Melon berumur 27 hari setelah tanam (hst) itu berbunga sempurna dan siap diserbuki. Menurut Ali satu koloni lebah terdiri atas 10.000 ekor menyerbuki 1.400 tanaman dalam rumah tanam seluas 500 m2.

Sepekan kemudian muncul rata-rata tiga dan empat bakal buah per tanaman. “Hampir semua tanaman berhasil berbuah,” kata petani berumur 45 tahun itu. Ali menyeleksi bakal buah pada hari ke-10 sejak mekar  bunga.

Saat itu tanaman  berumur 37 hari. Ali mempertahankan bakal buah berukuran besar, bentuk bagus atau proporsional, dan mulus. Satu tanaman hanya dipertahankan satu buah agar hasilnya maksimal, yakni berbobot 1,5—2 kg dan kemanisan minimal 13°brix.

“Jika mempertahankan lebih dari satu melon, mutu buah turun sehingga harga jual pun rendah,” kata pria berumur 45 tahun itu. Ali menyeleksi dengan membuang buah yang berukuran tidak sempurna.

Petani melon sejak 2004 itu menggunakan jasa lebah sebagai agen penyerbuk penghulu melon selama lima musim berturutu-turut. Hasilnya bagus dan terjadi penyerbukan sempurna. Namun, menggunakan jasa lebah untuk polinasi atau penyerbukan lebih optimal di rumah tanam yang minim penyemprotan pestisida.

“Lebah tidak tahan pestisida,” kata Ali. Adapun penyerbukan manual memiliki keunggulan dari sisi pemantauan. Pasalnya pekebun bisa menyerbuki sembari memantau tanaman dan memangkas tunas air yang tidak produktif.

Tanaman memanfaatkan nutrisi secara optimal untuk pembesaran buah. Menurut Ali Imron tanpa bantuan polinator, peluang terjadinya bakal buah pada melon sangat rendah, yakni hanya 20—50%. Jadi, jika di sebuah greenhouse terdapat 1.400 tanaman, tanpa bantuan penyerbukan, menghasilkan bakal buah hanya 280— 700 tanaman. Oleh karena itu, penyerbukan buatan menjadi penting pada budidaya melon.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kelompok Tani Karya Baru: Inovasi Olahan Cabai Hiyung dari Tapin

Trubus.id–Kelompok Tani Karya Baru merupakan salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Hortikultura  yang mengembangkan produk cabai...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img