Trubus.id — Peternak itik petelur seringkali menghadapi beragam masalah. Mulai dari perawatan hingga penyebab telur kurang produktif. Berikut ini lima hal yang harus dipahami oleh peternak itik petelur.
Itik harus puasa
Itik harus dipuasakan pada saat akan rontok bulu. Kapan waktu tepat memuasakan itik? Biasanya, ditandai saat produksi telur tinggal 30%. Saat itu perbandingan biaya pakan dan produksi tidak berimbang alias rugi.
Dengan puasa, rontok bulu itik (ngurak) dalam satu populasi seragam dan total. Setelah dipuasakan 1–2 hari, itik diberi pakan bekatul/menir. Sedikit demi sedikit pakan konsentrat ditambahkan. Bila produksi telur sudah meningkat, berikan pakan dengan dosis normal.
Wajib dikandangkan
Selanjutnya, jangan anggap remeh itik kandang yang kehujanan. Hal ini karena biasanya produksi telur akan berkurang drastis. Oleh karena itu, itik wajib dikandangkan ketika hujan turun.
Cepat beradaptasi
Apakah itik gembala bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru bila dikandangkan? Itik termasuk ternak yang mudah adaptasi. Ia hanya perlu 1–2 hari untuk menyesuaikan diri. Agar produksi telurnya normal, penuhi pakan sesuai kebutuhan.
Faktor yang memengaruhi penetasan buatan
Penetasan buatan sangat dipengaruhi oleh kualitas telur dan kondisi mesin tetas. Telur yang hendak ditetaskan harus bersih dan umurnya tidak boleh lebih dari 7 hari. Sumber panas mesin penetas dapat berasal dari listrik dan lampu minyak tanah.
Pada prinsipnya, penetasan dengan mesin harus meniru penetasan secara alami. Suhu diatur sekitar 36,8°C dan kelembapan sekitar 80%. Suhu terlalu tinggi dan kelembapan terlalu rendah dapat menyebabkan telur pecah di dalam mesin penetas.
Penyebab itik tidak mau bertelur
Seringkali orang menilai ada hubungan antara mesin penetas dan itik yang tidak mau bertelur. Padahal, sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali. Itik mulai bertelur umur 4,5–5 bulan.
Tidak bertelurnya itik dapat disebabkan oleh pakan yang tidak bergizi. Padahal, pakan memegang peranan penting dalam produksi telur. Pakan yang tidak sesuai akan membuat itik tidak memiliki energi untuk bertelur.
Memasuki saat bertelur, itik perlu mengumpulkan energi sebesar 2.700–2.800 kkal. Jumlah itu didapat jika itik mendapat asupan pakan 155 gram/ekor/hari. Contoh komposisi pakan yang bisa diterapkan adalah 54,64% dedak, 13,66% menir, 19,58% cangkang udang segar, 9,11% ikan rucah segar, 0,05% seng (ZnSO4), 2,73 % kapur, dan 0,23% top mix.
Kondisi lingkungan tetap perlu diperhatikan. Idealnya, populasi 4 ekor itik per m2. Jaga juga agar itik tidak terganggu suara gaduh saat musim bertelur.