Warna merah diturunkan dari Aglaonema rotundum, spesies asal Sumatera yang memiliki warna merah. Kehadiran hibrida merah itu membuat iri penyilang Thailand.
Pada 1985 ia dirilis. Tiga tahun berselang PT Fitotek Unggul membeli dengan harga Rp3-juta per pot. Dari sanalah pride of sumatera menyebar ke seluruh pelosok negeri. Hingga saat ini permintaan pasar tetap tinggi. Tetuanya, A. rotundum pun melegenda karena satu-satunya spesies yang menjadi pewaris warna merah.
Kontes Thailand
Pada 2006, harlequin aglaonema berwarna merah muda dengan kombinasi metalik, dirilis. Ketika itu ia menjadi tanaman termahal di dunia. Sepot harlequin dibeli kolektor seharga Rp660-juta melalui sebuah lelang. Hingga kini harlequin menjadi sri rejeki termahal, Rp10-juta per daun. Maklum, jumlahnya masih terbatas. Sejak dilepas 2 tahun silam, jumlah di tangan kolektor hanya 20 tanaman.
Legenda lain tiara dan widuri. Keduanya akrab di telinga hobiis karena kerap memenangkan kontes. Sejak 4 tahun belakangan tiara dan widuri selalu berada di 3 besar adu kecantikan. Dimulai pada 2004, keduanya menjadi pemenang pertama dan kedua kontes sri rejeki di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Sejak itu mereka kerap bergantian di posisi terhormat. Widuri bahkan pernah memenangkan kontes serupa di Thailand. Maka, pride of sumatera, harlequin, tiara, widuri, dan rotundum bagaikan 5 ratu yang paling bersinar. (Destika Cahyana/Peliput: Rosy Nur Apriyanti)