Trubus.id — Nyeri amat sangat di persendian tulang hingga tubuh tak berdaya. Itulah nestapa yang kerap dirasakan penderita asam urat bila sakit menyerang. Padahal, ada beberapa penawar yang dapat dikonsumsi.
Seledri
Seledri bahan pangan yang mudah ditemukan, biasanya ada di dapur. Kemudahan mendapatkan bahan pangan itu menjadi angin segar bagi penderita kolesterol. Pasalnya, mengonsumsi seledri bisa sebagai obat asam urat.
Itu sesuai dengan hasil penelitian dr. Setiawan Dalimartha, anggota Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) di Jakarta, yang menunjukkan, infus daun seledri dengan kadar 10% sebanyak 5 ml/kg bobot tubuh menurunkan kadar asam urat darah kera.
Seledri Apium graveolens mengandung flavonoid, saponin, tanin 1%, minyak atsiri 0,033%, flavoglukosida, apigenin, kolin, lipase, asparagines, zat pahit, serta vitamin A, B, dan C.
Kepel
Kepel Stelechocarpus ternyata antiasam urat. Purwatiningsih dan Arief Rahman Hakim dari Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menemukan bukti ekstrak daun kepel menghambat kerja enzim xanthin oksidase, pemicu asam urat.
Penelitian yang melibatkan 65 tikus itu menunjukkan adanya efek hipourikemia ekstrak etanol ataupun heksan daun kepel yang setara dengan allopurinol—obat antiasam urat.
Pada hari ke-19, penurunan kadar asam urat rata-rata pada kelompok pemberian allopurinol 50,82–91,16%, ekstrak etanol daun kepel 60,86–78,33%, dan ekstrak heksan daun kepel 78,23–88,52%.
Kopi
Kopi pinogu hanya ada di Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bonebolango, Gorontalo. Kopi turunan robusta dan liberika itu hasil budidaya organik. Moh. Adam Mustapa mengombinasikan kopi pinogu dan cengkih untuk menurunkan kadar asam urat.
Adam dan tim riset Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo mengujikan campuran ekstrak kopi dan cengkih pada 35 mencit. Hasilnya, kombinasi 0,209 gram per kg bobot mencit efektif menurunkan kadar asam urat sebesar 64,93%.
Kandungan flavonoid dan polifenol menghambat kerja enzim xanthin oksidase. Enzim itu berperan dalam pembentukan asam urat.
Anting-anting
Anting-anting Acalypha indica lumrah tumbuh di tepi jalan, lapangan, ataupun halaman rumah. Ternyata, tanaman liar itu dapat mengobati asam urat. Fauzi R. Kusuma dan Muhammad Zaky meresepkan anting-anting dalam buku Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat.
Cuci bersih 30–60 gram batang anting-anting kering, lalu rebus dalam tiga gelas air hingga mendidih dan tersisa dua gelas. Konsumsi air rebusan dua kali sehari masing-masing segelas. Fauzi dan Zaky menyarankan konsumsi di waktu pagi dan malam sebelum makan.
Periset dari Departemen Biokimia FMIPA IPB, Khairrunnisa, memaparkan ekstrak anting-anting mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Alkaloid dan flavonoid terbukti berperan menghambat kerja enzim xantin oksidase yang membentuk asam urat.
Daun murbei
Daun murbei Morus alba mampu mengatasi hiperurisemia atau asam urat. Pria menderita hiperurisemia jika kandungan asam urat lebih dari 7 mg/dl, sedangkan wanita lebih dari 6 mg/dl. Penggunaan obat yang mengandung urikostatik secara terus-menerus mengakibatkan hepatitis, gagal hati, mual, muntah, diare, sembelit, dan eksem.
Hasil penelitian Ika Maruya Kusuma bersama tim riset dari Institut Sains dan Teknologi Nasional menunjukkan ekstrak daun murbei efektif menurunkan kadar asam urat. Ekstrak daun murbei mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan terpenoid. Dosis 250, 500, dan 750 mg/kg ekstrak daun murbei setara dengan allopurinol, obat generik penurun kadar asam urat dalam darah.