Trubus.id — Mangrove merah ternyata memengaruhi keutuhan wilayah Indonesia. Jasa besar mangrove merah antara lain melindungi pulau-pulau terluar dari abrasi atau pengikisan. Tanaman itu menjadi sabuk hijau yang melindungi negeri ini. Bukan hanya itu, mangrove merah juga terbukti manjur mengatasi asam urat berlebih.
Menurut dr. Danang Ardiyanto kadar asam urat di atas batas normal jika 7,0 mg/dl untuk pria dan 6,0 mg/dl untuk perempuan. Danang mengatakan gejala nyeri akibat asam urat muncul secara tiba-tiba yang lama-kelamaan disertai dengan sensasi hangat di area nyeri. Pengidap asam urat merasakan sakit luar biasa, kaku, dan bengkak di area persendian.
“Edukasi pasien artritis gout meliputi pengaturan diet dan aktivitas fisik,” ujar dokter dan koordinator Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, itu.
Danang Ardiyanto menuturkan, pasien asam urat sebaiknya menghindari konsumsi alkohol serta penganan tinggi purin seperti makanan laut dan daging merah.
Periset di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) itu menyarankan pasien beraktivitas aerobik yang menunjang kardiorespirasi secara rutin. Menurut Danang, aktivitas yang meningkatkan risiko trauma pada sendi yang terkena sebaiknya dihindari.
Demikian juga penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar asam urat darah. Pasien harus menghindari obat diuretik seperti thiazid dan loop diuretik, niasin, asam salisilat, siklosporin, ethambutol, serta pirazinamid. Danang justru menyarankan pasien mengonsumsi bahan alami untuk mengatasi kadar asam urat.
Sementara itu, periset di Program Studi Farmasi Universitas Duta Bangsa Surakarta, Jawa Tengah, Danang Raharjo, Bangkit Riska Permata, dan Rafidah Haifah, menyatakan bahwa mangrove merah terbukti antiasam urat.
Mekanisme kerja mangrove merah (Rhizopora mucronata) dengan menghambat aktivitas enzim xantin oksidase. Senyawa xantin memicu pembentukan asam urat. Jika aktivitas xantin itu terhambat, asam urat gagal terbentuk.
Para periset membuktikan ekstrak etanol kulit batang mangrove merah mengandung senyawa golongan alkaloid, steroid, terpenoid, flavonoid fenolik, saponin dan tanin. Adapun aktivitas penghambatan enzim bekerja paling optimal pada konsentrasi ekstrak 1,440 ppm.
Riset itu menjadi landasan bagi masyarakat yang mengonsumsi mangrove merah untuk mengendalikan asam urat.Dalam riset ilmiah itu Raharjo dan rekan memanfaatkan kulit batang.
Menurut herbalis di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten,Yayuk Ambarwulan, senyawa aktif tersebar dihampir semua bagian tanaman. Selain kulitbatang, biasanya senyawa aktif itu juga terdapat pada daun.
Oleh karena itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan bagian daun mangrove merah—jumlahnya lebih melimpah, mudah memperolehnya.