Adi Yuwono
Jamur tiram jenis jamur kayu yang banyak ditemukan pada media kayu lapuk. Oleh karena itu, media tumbuh untuk produksi jamur tiram dapat menggunakan serbuk kayu gergajian. Serbuk kayu ini mudah diperoleh dan umumnya limbah yang berlimpah kurang berharga. Jamur tiram yang dibiakkan dengan media jerami gandum dapat mencapai hasil yang tinggi, bila perbandingan C/N dari jerami diatur sedemikian rupa. Serbuk gergaji yang paling baik digunakan adalah yang berasal dari kayu sengon, kayu karet, dan kayu waru pada kelembapan tinggi.
- Komposisi media F1 dapat digunakan 100% sorgum atau campuran biji-bijian sebanyak 80—90%, gips 1%, kapur 1%, bahan tambahan seperti niacin B1 0.05%, zeolit 0.5%, MgSO3 0.05%. Sedangkan untuk media F2 sebaiknya mengandung sereal minimal 10%. Untuk formulasinya dapat digunakan serbuk gergaji sebanyak 90% gram dan dedak padi 10%.
- Sterilisasi media jamur memegang peranan penting untuk menekan risiko kontaminasi pada baglog agar hasil panennya optimal. Lamanya sterilisasi tergantung alat yang digunakan. Alat sterilisasi model dandang, menghasilkan banyak uap air dan tekanan yang lepas ke udara, akibatnya dibutuhkan waktu sterilisasi lebih lama dibandingkan dengan model autoclave dan boiler. Paling efektif menggunakan autoclave. Pemasakan dilakukan pada tekanan 1 bar dengan suhu mencapai 120oC. Media tersebut cukup dimasak selama 2 jam.
- F0 atau biakan murni dapat mengalami perubahan sifat selama penyimpanan. Oleh karena itu biakan murni hendaknya dipelihara dengan baik. Beberapa teori disebutkan biakan murni dapat disimpan selama 6 – 7 bulan bila miseliumnya dilindungi parafi n. F0 juga dapat disimpan lebih dari satu tahun bila ditaruh pada suhu rendah, –196oC, melalui pemberian nitrogen cair yang dikenal dengan metode San Antonia. Namun, jika tidak dilindungi paling lama hanya 3 – 4 bulan saja. Itu pun jika kondisinya cocok. ***