Trubus.id — Kerang darah memang lezat dan bergizi tinggi. Wajar saja permintaannya lumayan tinggi. Julukan kerang darah melekat lantaran cairan haemoglobin merah—serupa dengan darah manusia—langsung menetes begitu bagian dalam cangkang terbuka.
Selama ini pasokan kerang darah lebih banyak mengandalkan tangkapan dari laut. Anda bisa membudidayakan sendiri kerang darah. Kerang darah dapat hidup pada kondisi payau dengan kadar salinitas 15–32 ppt.
Kerang darah tidak bisa dibudidayakan pada salinitas di bawah 15 ppt. Hal itu karena salinitas di bawah 15 ppt dapat menyebabkan kerang mati. Dalam budidaya, Anda bisa menggunakan bibit berukuran panjang 2–3 cm.
Dengan bibit ukuran tersebut, Anda akan bisa memanen kerang-kerang itu setelah dipelihara selama 5–6 bulan dengan rata-rata ukurannya mencapai 6–7 cm. Pertumbuhan kerang darah sekitar 0,5 cm/bulan.
Sebelum bibit ditebar, disarankan untuk mengairi kolam setinggi 10 cm. Air mesti disaring terlebih dahulu menggunakan kelambu untuk menghindari predator terbawa ke kolam. Untuk memastikan kolam bebas pengganggu, seperti mujair dan belut, Anda bisa melarutkan 1 liter insektisida berbahan aktif endosulfan. Itu cukup untuk 2 hektare kolam.
Tiga hari pascapemberian insektisida, air kolam diganti terus-menerus untuk membuang insektisida. Selanjutnya, NPK sebanyak 2 kuintal ditaburkan. Tujuannya, memacu pertumbuhan plankton sebagai pakan kerang darah.
Kolam lalu dibiarkan selama 2 hari dan diisi air lagi setinggi 60–70 cm. Ketinggian air seperti itu bertujuan agar sinar matahari masih dapat masuk ke dasar kolam untuk membantu proses fotosintesis.
Selain itu, di sekitar pinggir kolam perlu ditanami bakau agar tanah menjadi liat sehingga kehilangan air dapat dihindari dan kerang darah hidup nyaman. Kolam seluas 2 hektare butuh bibit 3 ton atau sekitar 800.000 ekor.
Dalam proses budidaya kerang, yang perlu diperhatikan adalah sirkulasi air. Dua kali seminggu air kolam diganti dengan cara menyurutkan air kolam hingga setengah, lalu tambahkan air baru.
Langkah itu perlu untuk mencegah kehadiran senyawa berbahaya seperti amonia dan gas rawa (H2S). Konsentrasi tinggi kedua senyawa itu dapat mengganggu pertumbuhan kerang darah.
Dengan luasan 2 hektare, Anda bisa memanen 10 ton kerang beragam ukuran. Tujuh ton masuk kategori super berukuran 125–150 ekor/kg dan 2,8 ton masuk kategori 2 berukuran 150–200 ekor per kg. Sisanya, 3 kuintal, tak masuk hitungan dan biasanya pembudidaya memeliharanya kembali.