Monday, March 3, 2025

Menjaga Kesehatan di Tengah Cuaca Ekstrem dengan Pola Hidup Sehat dan Herbal

Rekomendasi

Trubus.id–Cuaca ekstrem kerap terjadi saat pergantian tahun. Hal itu lazim terjadi karena pergantian musim kemarau menuju musim hujan. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis intensitas curah hujan disertai angin kencang konsisten meningkat dari September hingga November 2024. Sementara data cuaca ekstrem per tahun juga cenderung mengalami peningkatan dari 2023 menuju 2024.

Parameter yang dilihat yakni dari hujan lebat disertai angin kencang. Kondisi itu membuat salah satu pengajar di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Lestari, tidak alpa menggunakan masker saat beraktivitas di luar. 

“Setidaknya menggunakan masker mampu mengurangi paparan polusi udara perkotaan,” ujar Lestari. 

Pengaruh cuaca ekstrem mampu menurunkan kualitas udara. Kualitas udara yang tidak bagus memengaruhi kesehatan tubuh sehingga mudah tertular berbagai jenis penyakit seperti batuk dan pilek. 

Sebenarnya upaya yang dilakukan oleh Lestari itu sudah benar. Namun, ada alternatif lain yang bisa juga dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh saat cuaca ekstrem yaitu menjaga kebugaran tubuh dengan pola hidup sehat.

Dokter sekaligus dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, dr. Ari Udijono, M. Kes., FIAS., mengatakan, udara dapat mengandung partikel polutan yang berdampak bagi kesehatan. 

“Jenis polutan berbentuk gas yang bisa masuk ke alveolus berupa polutan mikro,” kata dr. Ari. 

Kondisi itu disebabkan oleh zat gas, padatan, ataupun aerosol yang terbang ke atmosfer. Unsur yang menyebabkan polutan sepertikarbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2 ),dan nitrogen dioksida (NO2). Partikulat berbentuk padat dengan diameter 1—1.00 μm atau biasa disebut dengan debu. 

Sementara polutan makro dalam bentuk debu sebenarnya masih bisa tersaring melalui mukosa dan rambut halus pada hidung. Kemudian keluar dalam bentuk kotoran hidung.

Polutan yang masuk ke alveolus mengganggu sistem pernapasan. Dampaknya terjadi peradangan, sakit tenggorokan, batuk, dan infeksi saluran pernapasan (ISPA). 

Ari menyarankan untuk menjaga daya tahan tubuh. Tujuannya supaya fungsi kekebalan tubuh tidak mudah terserang saat cuaca ekstrem.

Menurut dr. Ari mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin merupakan upaya untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap prima. 

Keruan saja gaya hidup sehat dengan mengonsumsi herbal menjadi rutinitas warga di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Fazluna (atas permintaan nama disamarkan). 

Ia mengolah beragam jenis bahan baku herbal dalam bentuk serbuk. Ia merebus satu saset herbal dengan 800 ml air hingga mendidih. Ketika air rebusan hangat, selanjutnya ia membagi menjadi tiga bagian.

Ia mengonsumsi ramuan herbal itu saat pagi, siang, dan sore. Fazluna mengonsumsi ramuan herbal sebelum makan atau saat perut kosong. Tujuannya supaya tubuh mudah memanfaatkan senyawa aktif yang terkandung pada ramuan herbal.

Ramuan herbal yang dikonsumsi oleh Fazluna berbahan baku seperti adas, temumangga, dan temugiring.

Fazluna rutin mengonsumsi ramuan herbal sejak 2017. Ia tetap disiplin mengonsumsi ramuan herbal meskipun sedang sehat. Berkat disiplin membuat tubuh Fazluna lebih bugar. Ia mengonsumsi herbal untuk menjaga daya tahan tubuh dan melancarkan sistem metabolisme. 

Herbalis di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Valentina Indrajati, menyarankan konsumsi herbal untuk kekebalan tubuh.

Penurunan fungsi paru dapat menimbulkan risiko penyakit seperti infeksi saluran pernapasan, bronkitis, kanker, pneumonia, dan asma. 

Menurut Valentina sejatinya konsumsi herbal idealnya tidak menunggu saat tubuh sakit. Konsumsi herbal merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari untuk menjaga kebugaran tubuh. 

Valentina menyarankan beberapa herbal seperti pegagan untuk mengurangi risiko pengentalan darah saat cuaca ekstrem.

Adapun mengkudu berperan sebagai penangkal radikal bebas berlebihan yang masuk ke dalam tubuh. 

“Konsumsi makanan sehat seperti buah- buahan, istirahat cukup dengan mengelola stres, serta mengurangi minuman beralkohol juga baik untuk mendukung gaya hidup sehat,” ujar Valentina.

Selain itu konsumsi herbal yang tersedia dalam bentuk minuman kesehatan juga baik untuk tubuh.

“Asalkan kualitas bahan baku tetap diperhatikan,” ujar guru yoga itu. 

Kualitas bahan baku sangat penting dalam pembuatan minuman kesehatan berbahan alami. Tujuannya supaya khasiat yang terkandung di dalam bahan baku bekerja optimal untuk tubuh. 

Pengolahan dan penyimpanannya juga tidak kalah penting. Penyimpanan herbal tidak boleh lebih dari 6 bulan, terhitung dari waktu produksi.

Ia menganjurkan penyimpanan di dalam wadah kering. Peletakan di tempat berkelembapan tinggi menyebabkan kualitas herbal berkurang.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Teknologi Nanobubble untuk Mempertahankan Mutu Tomat Beef Pascapanen

Trubus.id–Tomat beef termasuk buah klimakterik yang rentan mengalami kerusakan selama penyimpanan. Perlu penanganan pascapanen yang tepat untuk menjaga mutu...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img