Trubus.id— Sarang walet menjadi campuran pada fermentasi kopi sehingga meningkatkan kualitas minuman. Kadar kafeina kopi juga lebih rendah. Itu telah dibuktikan oleh periset di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali, drh. I Wayan Sudarma.
Wayan meriset inokulan sarang walet untuk memfermentasi kopi sejak 2019. Kopi sarang walet bukan kopi kreasi pertama Wayan sebagai kombinasi kopi dan bahan-bahan hewani. Wayan membuat kopi keong pada 2018 dan kopi rayap (2019).
Alasan utama Wayan membuat kopi campuran produk hewani karena ingin menciptakan produk serupa kopi luwak yang berharga premium sehingga meningkatkan pendapatan petani.
Menurut Wayan cita rasa kopi yang melalui pencernaan luwak sangat unik dan berbeda. Sayangnya, walet tidak memakan biji kopi. Oleh karena itu, Wayan menyiasatinya dengan merekayasa inokulan berbahan sarang walet sebagai fermentor biji kopi.
Cita rasa kopi hasil fermentasi inokulan walet itu juga berbeda dan unik. Berikut ini cara mengolah sarang walet menjadi inokulan.
Bahan Baku
Sarang walet 50 g
Telur ayam 1 butir
Air cucian beras 200 ml
Air kelapa 200 ml
Molase 300 ml
Rumpur laut 75 ml
Campuran rimpang jahe,
kunyit, lengkuas, dan temulawak 500 g
Buah kopi arabika petik merah 300 kg
Cara Membuat
1. Letakkan biji kopi arabika di bak berisi air untuk penyortiran rambang. Ambil kopi yang tenggelam, singkirkan buah kopi terapung.
2. Kupas kulit tanduk biji kopi menggunakan mesin huller.
3. Campur biji kopi kupas dengan inokulan sarang walet. Satu liter inokulan cukup untuk 1 ton biji kopi. Fermentasi 300 kg kopi memerlukan 0,3 liter inokulan.
4. Biarkan kopi tercampur inokulan di dalam bejana selama 2—4 hari agar terfermentasi sempurna.
5. Jemur biji kopi selama 8—10 hari hingga berkadar air 12,5%.
6. Kelupas kulit biji, penyangraian, dan penggilingan hingga menghasilkan kopi bubuk.