Trubus.id— Begini rutinitas Drupadi—permintaan disamarkan—setiap hari. Warga Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, itu mengawali hari dengan mengolah aneka herbal dalam bentuk serbuk. Ia mengonsumsi herbal agar tubuh bugar.
Perempuan pekerja itu merebus satu saset herbal dalam 800 ml air hingga mendidih. Ketika air rebusan itu hangat, ia menyaring dan membagi tiga bagian untuk konsumsi pada pagi, siang, dan sore.
Ia mengonsumsi tiga kali sehari sebelum makan atau ketika perut kosong agar tubuh mudah memanfaatkan senyawa aktif dalam herbal itu. “Konsumsi herbal untuk menjaga daya tahan tubuh dan melancarkan pencernaan,” ujar Drupadi yang mengonsumsi serbuk adas, temumangga, dan temugiring.
Drupadi merasa lebih bugar sejak rutin mengonsumsi aneka herbal itu. Bahkan, keluhan mag berangsur membaik sejak ia mengonsumsi herbal. Drupadi rutin mengonsumsi herbal sejak 2017. Hingga kini ia disiplin mengonsumsinya meski tubuh bugar.
Herbalis di Bogor, Valentina Indrajati mengatakan, serbuk herbal yang dikonsumsi Drupadi terdiri atas antara lain adas yang mengandung vitamin B, beta karoten, vitamin A, dan vitamin C. Adas berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah anemia, serta merangsang pembentukan hemoglobin.
Rimpang temumangga sebagai penyeimbang masalah hormonal pada perempuan dan antiseptik alami untuk menjaga kesehatan rahim. Temumangga juga meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung antioksidan tinggi sekaligus mencegah penumpukan lemak.
Faedah lain temumannga mencegah hipertensi, gangguan jantung, asam urat, dan strok. Valentina menuturkan, konsumsi herbal idealnya tidak menunggu tubuh sakit. Jadi, herbal bagian dari kehidupan sehari-hari untuk menjaga tubuh tetap bugar.
Sementara itu masyarakat lazimnya mengonsumsi aneka herbal untuk mengatasi gangguan kesehatan atau penyakit tertentu. Namun, kini muncul gaya hidup baru mengonsumsi herbal. Drupadi berpendapat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Ia mengonsumsi herbal agar tubuh bugar.
Meski harus mengolah sendiri atau rasa herbal yang akan pahit, ia tetap menikmati ramuan itu demi kebugaran. Ia memahami ketika sakit, penderitaannya lebih parah. Jadi, rasa pahit herbal itu tidak seberapa.
