Trubus.id — Pemerintah kabupaten OKU Timur berperan aktif membantu para pelaku di bidang pertanian dalam upaya meningkatkan produksi hasil pertanian bidang tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
Bupati OKU Timur, H. Ir. Lanosin, S.T. mendukung penuh anak muda yang berkecimpung di dunia pertanian. Lanosin menuturkan, pemerintah memberikan dukungan berupa alih informasi dan teknologi yang cepat dan tepat sehingga petani bisa panen optimal.
Salah satu petani muda yang sukses di bawah arahan pemerintah Kabupaten OKU Timur adalah Muhamad Khanafi, S.P. Khanafi membudidayakan melon di lahan seluas 2.500 m². Ia mengembangkan melon varietas merlin.
Saat panen tiba, Khanafi menuai 12 ton melon. Pengurus petani milenial OKU Timur bidang hortikultura itu menjual hasil panen seharga Rp7.000—Rp7.500 per kg kepada pemasok buah. Hasil perniagaan melon itu mencapai Rp84 juta—Rp90 juta.
Menurut Khanafi ongkos produksi di lahan 0,25 hektare itu sekitar Rp17 juta. Hitung-hitungan kasar, Khanafi mengutip laba Rp67 juta—Rp73 juta. Margin alias laba bruto itu sangat memadai.
Lebih cepat
Khanafi berkebun melon karena waktu pemeliharaan singkat. “Perputaran uang lebih cepat,” ujar pria berumur 32 tahun itu. Ia memanen buah saat tanaman berumur 60—63 hari setelah bibit ditanam di lahan. Pun, ia tak perlu risau soal pengiriman maupun pemasaran buah.
Musababnya, pemasok buah datang ke kebun untuk mengambil hasil panen. Selanjutnya buah itu dikirim ke pasar induk di Jakarta. Sesungguhnya Khanafi mengelola kebun melon seluas 7.500 m² di lokasi berbeda.
Khanafi menjumpai kendala ketika menanam melon di salah satu area kebun. Lahan itu merupakan bekas kebun kelapa. Tanah kurang subur dan masuk kriteria tanah koral berpasir. Khanafi lantas menaburkan 12 ton pupuk kandang kambing untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Ia juga menambahkan kapur pertanian dan pupuk NPK. Khanafi menanam melon secara bergiliran sehingga panen kontinu. Khanafi memilih varietas merlin lantaran berdaging jingga. “Melon daging jingga lebih disukai pasar,” ujar pekebun melon sejak 2018 itu.
Khanafi menanam melon di atas bedengan yang tertutup mulsa. Peran mulsa menekan pertumbuhan gulma dan menjaga kelembapan tanah. Tinggi bedengan 30—40 cm dan lebar 1 m.
Sementara jarak antarbedengan alias parit sekitar 80 cm. Parit berguna memudahkan perawatan tanaman dan panen. Khanafi menanam bibit tepat berada di tengah bedengan. Khanafi menopang pertumbuhan tanaman dengan ajir.
“Fungsi lain ajir menggantung buah sehingga kulitnya tetap mulus karena tidak bersentuhan dengan tanah,” ujar alumnus Program Studi Agribisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Belitang, itu.
Nutrisi Tanaman
Khanafi mengandalkan air dari sumur bor untuk irigasi. Air ditarik menggunakan mesin lalu dialirkan ke selang induk irigasi. Air yang mengalir lantas didistribusikan melalui selang-selang kecil.
Adapun nutrisi tanaman berasal dari pemupukan dengan cara kocor. Khanafi memberikan 6 kg pupuk NPK (16:16:16), 4 kg pupuk mono amonium fosfat, dan 4 kg pupuk mono potasium fosfat. Semua pupuk dicampur lalu dilarutkan dalam drum berkapasitas 200 liter.
Sementara pengendalian cendawan memanfaatkan fungisida berbahan aktif propineb dan mancozeb. Keduanya diberikan bergantian supaya tidak terjadi kekebalan pada cendawan. Ia melarutkan setiap bahan aktif ke dalam 16 liter air.
Menurut Khanafi pasar melon terbuka lebar. Ia bahkan berencana memperluas lahan dan membangun rumah tanam untuk budi daya melon. Ia berencana memasarkan melon hingga ke pasar modern.
Kesuksesan Khanafi berkebun melon rupanya membuat anak muda di OKU Timur mengikuti jejaknya. “Ada 40—50 pekebun yang menanam melon,” ujar pria kelahiran 21 Oktober 1990 itu. (Andari Titisari)