Mutasi warna burung lovebird hanya di Indonesia. Stabil pada keturunan keempat.
Warna bulu burung lovebird itu unik, biru mendominasi sekaligus memiliki pulasan hijau. Banyak juga yang menyebut karakter warna itu parblue—singkatan dari partial blue atau biru sebagian. Di bagian kening hingga leher bulu berwarna merah muda. Sebelumnya tidak pernah muncul warna bulu seperti itu pada lovebird. Uniknya lagi, corak seperti itu muncul hanya di Indonesia, tepatnya di Jawa Tengah dan Pulau Madura.

Komunitas Lovebird Indonesia (KLI) Solo Raya yang pertama kali menemukan warna baru itu. Setelah 6 tahun penelitian, warna itu dinyatakan sebagai jenis mutasi baru yang bernama *aqua. Yuli Sriyanto, salah satu yang meneliti dan mengembangkan jenis mutasi *aqua itu mengatakan secara resmi KLI Solo Raya memperkenalkan lovebird *aqua pada September 2020.
Kian mahal
Sejak awal memperkenalkan Yuli melihat para pencinta lovebird mutasi ramai mencari sehingga harga makin meningkat. Semula harga seekor anakan lovebird *aqua berumur 2,5 bulan Rp500.000. Namun, kini mencapai Rp5 juta per ekor. Harga tinggi lantaran proses pengembangan jenis mutasi baru relatif lama. Setelah menemukan perawakan yang berbeda, maka penangkar mengidentifikasi visual.
Selanjutnya penangkar mesti mempelajari penurunan sifat atau segi genetika dengan cara penangkaran. Terakhir penurunan sifat mesti stabil kepada anakan-anakannya. Menurut Yuli saat ini yang mengembangkan lovebird *aqua di Indonesia baru sekitar 10 orang. Mereka mulai menyilangkan lovebird mutasi *aqua dengan warna lain seperti blue 1, blue 2, opaline, dan fallow sehingga menghasilkan keturunan mutasi kombinasi.

Contohnya pada kombinasi mutasi *aquablue1 paruh burung berwarna jingga seperti warna paruh *aqua standar. Adapun *aquablue2 berwarna putih. Harga mutasi kombinasi pun lebih mahal, mencapai Rp10 juta per ekor berumur 2,5 bulan. Kombinasi mutasi membuat keragaman karakter penampilan lovebird makin banyak. Para pehobi lovebird gemar mengoleksi ragam jenis karakter warna bulu burung.
Peminat lovebird *aqua tak hanya dari dalam negeri, tetapi luar negeri seperti Thailand dan Filipina juga mulai meliriknya. Harap mafhum, berita mengenai jenis mutasi baru cepat menyebar di komunitas lovebird internasional. Pada dasarnya para pehobi lovebird sedunia mengincar jenis-jenis mutasi baru. Menurut Yuli justru ini kesempatan yang sangat besar bagi para peternak lovebird mutasi karena belum ada negara lain yang mengembangkannya.
Wajah kuning
Menurut ketua KLI, Benny Rustam, sebetulnya lovebird *aqua belum terkonfirmasi secara ilmiah atau belum diuji secara genetika. Namun, dari ciri fenotipe atau penurunan sifat penampilan mengarah ke mutasi. “Kami hanya menunggu untuk mendapatkan bentuk homozigot dari mutasi ini dan selanjutnya akan kami bagikan ke Ornitho Genetics, satu satunya lembaga penelitian tentang lovebird di dunia yang dikelola oleh Dirk Van den Abeele di Belgia,” jelas pria yang akrab dipanggil Ben itu.
Itulah sebabnya penulisan pun *aqua karena belum terbukti secara ilmiah. “Kalau nanti *aqua benar-benar di akui di dunia, betapa bangganya kami sebagai warga Indonesia bisa membawa nama Indonesia ikut mengukir sejarah dalam dunia lovebird karena menemukan mutasi ini,” jelas Didik Rohmadi, ketua KLI Solo Raya. Menurut Didik sebelumnya pernah ada negara lain yang mengklaim menemukan mutasi *aqua, tetapi setelah dikembangkan ternyata berubah warnanya.
Padahal, mutasi seharusnya tidak berubah warnanya dan terwariskan ke keturunan-keturunannya. Selain itu Ornitho Genetics menyatakan bahwa itu bukan merupakan mutasi. Namun, berbeda dengan *aqua yang sekarang dikembangkan di Indonesia karena warnanya tidak berubah bahkan sudah sampai keturunan F4.

Selain *aqua, jenis mutasi lain yang masih langka ditemukan di dunia karena hanya muncul di Australia dan Indonesia yaitu yellow face (yf) yang bermutasi dari jenis warna orange face. Awalnya dikenal dengan nama australian yellow face, tetapi karena diketahui juga ditemukan di Indonesia maka kemudian hanya disebut yellow face. Love bird mutasi jenis yellow face memiliki variasi warna bulu yaitu standar hijau dan pastel. Harga love bird mutasi jenis yellow face Rp45 juta—Rp80 juta per ekor. (Tamara Yunike)