
Mengkudu ampuh membantu menurunkan kadar gula darah.
Indonesia menduduki peringkat ke-5 jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Menurut International Diabetes Federation Western Pacific (IDFWP), sekitar 387-juta penduduk dunia mengidap diabetes mellitus. Dari jumlah itu sebanyak 138-juta pasien di antaranya berada di kawasan Asia Pasifik. Jumlah kasus diabetes di Asia Pasifik diperkirakan meningkat hingga 202-juta pasien pada 2035 jika tidak segera ditanggulangi. Indonesia sendiri menyumbang 9,1-juta kasus diabetes pada 2014. Dari jumlah itu sekitar 175-ribu pasien meninggal akibat dibetes.
Diabetes mellitus atau kencing manis merupakan penyakit metabolik yang disebabkan kelainan sekresi atau kerja insulin. Diabetes mellitus ditandai dengan adanya hiperglikemi—kadar gula dalam darah dari normal menjadi tinggi. Menurut Dr dr H Arijanto Jonosewojo, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam RS dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, seseorang dikatakan menderita diabetes jika nilai HbA1c-nya lebih dari 6,5% hb.

Ekstrak mengkudu
HbA1c adalah kadar gula darah yang terikat pada hemoglobin selama 3 bulan terakhir. “Jika hiperglikemia kurang dari 3 bulan, seseorang tidak bisa didiagnosis menderita diabetes” katanya. Secara konvensional seorang pasien dinyatakan menderita diabetes jika kadar gula darah puasa lebih dari 126 mg/dl dan kadar gula darah 2 jam setelah makan lebih dari 200 mg/dl selama 3 bulan.
Menurut Arijanto diabetes melitus terbagi menjadi 2 tipe. “Diabetes tipe 1 butuh penambahan insulin karena tubuh sulit memproduksi insulin,” katanya. Sementara untuk diabetes tipe 2 bisa kadar gula darah dapat dikendalikan dengan mengonsumsi obat-obatan. Pada diabetes tipe 2 tubuh pasien masih bisa memproduksi insulin, tapi tidak bisa menggunakannya dengan baik. Penyebab diabetes biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan akibat konsumsi karbohidrat secara berlebihan.
Jumlah pasien penyakit yang rata-rata menyerang pada usia 20—79 tahun itu diperkirakan akan terus bertambah. Itu karena 70% pasien diabetes biasanya tidak sadar bahwa mereka terkena penyakit degeneratif itu. Para pasien juga mesti merogoh biaya pengobatan relatif mahal ketika mendapat vonis penyakit akibat tingginya kadar gula dalam darah itu. Para pasien mengeluarkan biaya pengobatan rata-rata US$174,7 atau sekitar Rp2,3-juta per orang pada 2014.
Kabar gembira datang dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Hasil penelitian Indranilla Kustarini dkk, dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegero bersama tim dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Tengah menunjukkan buah mengkudu Morinda citrifolia dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Penelitian itu dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sarjito di Yogyakarta pada 2012.

Dalam penelitian itu Indranilla memberikan ekstrak etanol mengkudu secara oral kepada tikus putih Sprague dawley berbobot rata-rata 180—220 gram. Sebelumnya tikus itu diberi pakan campuran jagung, bungkil kedelai, polar gandum, bungkil kelapa, tepung ikan, tepung daging, tepung beras, tapioka, minyak kelapa, dan minyak ikan premix selama sepekan. Tikus juga diinduksi streptozotocin (STZ) dan dibiarkan 72 jam hingga kadar glukosa darah tikus menjadi hiperglikemia.
Setelah itu Indranilla mengelompokkan hewan percobaan menjadi 5 kelompok. Kelompok I—IV diberi ekstrak mengkudu dengan dosis masing-masing 10, 20, 40, 80 mg/dl/hari, dan kelompok V menjadi kontrol—tanpa pemberian ekstrak mengkudu. Tikus diberi perlakuan selama 8 pekan. Setelah itu seluruh tikus diberi ekstrak etanol mengkudu sebanyak 2 ml menggunakan sonde selama 15 hari.
Vitamin C
Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak etanol buah noni—sebutan lain mengkudu—dapat menurunkan kadar gula darah tikus dari semula rata-rata 553,04 mg/dl menjadi 408,81 mg/dl. Penurunan kadar gula darah tertinggi terjadi pada kelompok yang diberi ekstrak etanol mengkudu berdosis 20 mg/dl/hari dengan penurunan gula darah mencapai 133,66 mg/dl.

Menurut Indranilla salah satu faktor yang membantu menurunkan kadar gula adalah kandungan asam askorbat—vitamin C— dalam ekstrak etanol mengkudu. Vitamin C salah satu antioksidan yang dapat mencegah reaksi oksidasi sehingga mampu menghambat pembentukan radikal superoksida, hidroksil, peroksil, oksigen singlet, dan hidrogen peroksida. Vitamin C juga dapat menurunkan kadar sorbitol dan glikosilasi protein sehingga kadar gula darah akan menurun.
Menurut dr Prapti Utami, dokter dan juga herbalis di Tangerang Selatan, Provinsi Banten, mengkudu memungkinkan sekali dimanfaatkan sebagai penurun kadar gula darah. “Kandungan antioksidan yang tinggi pada mengkudu dapat menurunkan kadar gula darah dan berefek detoks (mengeluarkan racun dari tubuh, red),” kata pemilik klinik pengobatan Sekar Utami itu.
Prapti menyarankan mengkudu sebaiknya dipadukan dengan beberapa herbal lain agar khasiatnya lebih baik. “Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk pengaplikasiannya,” ujarnya. Dengan hasil penelitian itu diharapkan pasien diabetes akan berkurang. (Muhamad Fajar Ramadhan)