Daun sambiloto terbukti secara ilmiah menurunkan hipertensi.
Setiap kali kecapaian bekerja, Edi Sutomo, nama disamarkan, merasa pusing. Itu akibat tekanan darah meningkat. Bila sudah begitu anggota staf pengajar itu segera membuka kotak penyimpanan obat kemudian mengambil 2 kapsul temuputih dan 1 kapsul sambiloto. Ia mengonsumsi kedua kapsul itu lalu merebahkan diri dan beristirahat. Ketika bangun pria 50 tahun itu sudah merasakan badannya segar kembali, rasa pusing pun hilang.
Tak berbeda dengan suaminya, Endang Suciati, nama disamarkan, juga mengidap hipertensi. Bila gejala hipertensi muncul, perempuan 40 tahun itu segera mengonsumsi 2 kapsul temuputih untuk menurunkan tekanan darahnya. Baik Edi atau Endang mewarisi hipertensi dari orang tuanya atau faktor keturunan. Selain itu stres, terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak, dan mengandung garam tinggi turut memicu hipertensi.
Turunkan hipertensi
Cara untuk mengatasi hipertensi dengan mengonsumsi obat antihipertensi. Namun, penggunaan obat kimia dalan jangka panjang berefek buruk bagi organ tubuh seperti ginjal dan hati. Penggunaan herbal menjadi alternatif yang lebih aman karena tidak mempunyai efek samping. Beberapa herbal yang diketahui berkhasiat menurunkan hipertensi adalah rimpang temuputih dan daun sambiloto seperti yang dikonsumsi Edi.
Yuri Octafindo dari program studi Keperawatan Universitas Riau membuktikan khasiat sambiloto sebagai obat antihipertensi. Ia menggunakan sampel 30 responden di wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Harapan Raya, Pekanbaru. Mereka berusia 25—45 tahun dan mempunyai tekanan darah 140/90 mmHg, tidak obesitas, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, tidak memiliki komplikasi, dan tidak sedang hamil.
Peneliti itu membagi 30 responden menjadi 2 kelompok, 15 orang mengonsumsi seduhan daun sambiloto dan selebihnya sebagai kontrol. Perlakuan selama 7 hari dengan pengukuran tekanan darah sebelum konsumsi dan setelah konsumsi. Pada kelompok eksperimen rata-rata tekan darah sebelum mengonsumsi seduhan daun sambiloto pada hari pertama 119,33 mmHg, sedangkan kelompok kontrol 119,76 mmHg.
Pemberian seduhan selama 7 hari memperlihatkan perkembangan yang bagus. Pada kelompok eksperimen, pengukuran setelah perlakuan menunjukkan penurunan bertahap setiap hari. Setelah hari ketujuh, tekanan darah kelompok eksperimen 96,30 mmHg, sedangkan kelompok kontrol 119,98 mmHg. Hasil penelitian itu menumbuktikan, seduhan daun sambiloto menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Senyawa aktif
Daun sambiloto berefek hipotensif atau menurunkan tekanan darah. Efek hipotensif dihasilkan melalui aksi beta-adrenoceptor pada reseptor saraf otonom dan aktivitas seperti angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor.
Selain itu sambiloto juga mengandung 14-deoxyandrographolide (DDA) berefek vasorelaksasi pada pembuluh darah. Adapun senyawa 14-deoxy-11, 12-didehydroandrographolide berfungsi untuk mengurangi denyut jantung.
Selain itu efek antihipertensif sambiloto juga dihasilkan melalui relaksasi pada otot polos pada pembuluh darah, mengurangi beban kerja jantung, dan memberikan efek ketenangan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tekanan darah. Dari hasil penelitian membuktikan konsumsi seduhan daun sambiloto efektif untuk membantu menurunkan tekanan darah atau mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi. (Muhammad Awaluddin)
