Saturday, June 14, 2025

Oligosakarida Susu Kambing: Potensi Tersembunyi untuk Masa Depan Anak Bangsa

Rekomendasi

Trubus.id – Tak banyak yang menyadari bahwa pada tetesan susu kambing tersembunyi kekuatan besar yang bisa menentukan masa depan kesehatan dan kecerdasan anak-anak Indonesia. Inilah inti pesan dari orasi ilmiah Prof. Dr. Epi Taufik dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Peternakan di IPB University, Bogor, pada 24 Mei 2025.

Dalam pidatonya, Prof. Epi menyampaikan satu gagasan utama: susu bukan hanya sekadar minuman bergizi, melainkan sumber molekul ajaib yang berperan penting bagi tubuh manusia. Molekul itu adalah oligosakarida—komponen alami yang tak langsung dicerna tubuh, namun justru menjadi “makanan istimewa” bagi bakteri baik di usus.

“Oligosakarida ini berfungsi seperti prebiotik unggulan,” jelas Prof. Epi. “Mereka memberi makan mikroba baik yang kemudian memperkuat sistem imun, menjaga kesehatan pencernaan, dan mendukung perkembangan otak secara optimal.”

Dalam ASI, oligosakarida ditemukan dalam jumlah ratusan jenis. Namun, riset Prof. Epi menunjukkan bahwa susu kambing—khususnya dari ras lokal Peranakan Etawah (PE)—juga mengandung versi oligosakarida yang sangat menjanjikan. Melalui penelitian bertahun-tahun, timnya berhasil mengidentifikasi dua jenis utama: 3’-SL dan 6’-SL, yang dikenal dapat melindungi bayi dari infeksi serta mendukung perkembangan kognitif.

Menariknya, struktur susu kambing lebih menyerupai ASI dibandingkan susu sapi. “Kandungan laktosanya tinggi. Ini memberi indikasi bahwa ada banyak oligosakarida tersembunyi di dalamnya,” kata Prof. Epi dilansir pada laman Ditjen PKH.

Dengan bantuan teknologi canggih seperti HPLC dan NMR, tim peneliti mampu mengisolasi dan memurnikan molekul-molekul ini. Menurut Prof. Epi, bila oligosakarida ini bisa dimanfaatkan dalam produk pangan—mulai dari susu bubuk, biskuit, hingga suplemen probiotik—dampaknya bisa sangat besar, tidak hanya bagi kesehatan tetapi juga ekonomi nasional.

Di luar negeri, berbagai perusahaan sudah lebih dulu mengembangkan suplemen oligosakarida dari susu untuk bayi dan lansia. Namun Indonesia punya peluang tak kalah besar, apalagi dengan kekayaan plasma nutfah ternak lokal yang dimiliki.

Meski begitu, tantangannya tetap ada. “Selama ini, perhatian kita terhadap molekul bioaktif dalam susu masih sangat minim. Padahal, ini adalah peluang strategis, terutama dengan adanya program nasional Makan Bergizi Gratis,” ungkapnya. Ia berharap suatu saat nanti Indonesia bisa memproduksi oligosakarida dari susu lokal secara mandiri, tak hanya untuk konsumsi domestik tapi juga untuk ekspor bernilai tinggi.

Tri Melasari, Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dari Kementerian Pertanian, yang hadir dalam acara tersebut, menyambut baik temuan ini. Ia menegaskan bahwa inovasi tidak selalu datang dari teknologi besar, tetapi juga dari optimalisasi potensi lokal yang selama ini terabaikan.

“Kementerian Pertanian mendukung penuh agar riset semacam ini dapat diintegrasikan ke dalam kebijakan pangan nasional,” ujarnya. Menurutnya, pengembangan produk bioaktif dari kambing lokal bisa menjawab dua hal sekaligus: isu gizi anak-anak dan peningkatan pendapatan peternak kecil.

“Jika kita berhasil, kita tidak hanya membantu anak-anak Indonesia tumbuh lebih sehat dan cerdas, tapi juga memberi nilai tambah langsung bagi para peternak,” lanjutnya.

Dalam penutup orasinya, Prof. Epi menegaskan pentingnya sinergi antara akademisi, peternak, industri, dan pemerintah. “Jika kita serius dan bekerja bersama, hanya dari susu kambing lokal saja, kita bisa membangun masa depan pangan, kesehatan, dan ekonomi bangsa,” pungkasnya.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Tuna Kaleng dari Bitung Tembus Pasar Amerika dan Belanda

Trubus.id - Komitmen mendorong ekspor produk perikanan terus diperkuat. Bea Cukai Bitung mengawal pelepasan ekspor perdana tuna kaleng milik...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img