Trubus.id— Sugiono membudidayakan padi Gamamora 7 untuk menghadapi perubahan iklim. Varietas padi anyar itu memiliki banyak keunggulan. Waktu panen lebih cepat. Jika semula, ia memanen tanaman berumur 110—120 hari setelah tanam (hst), kini ia menuai padi gogo berumur 105—110 hst.
Petani di Desa Sumilir, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, itu menanam padi Gamamora 7 di sawah dan lahan kering. Hasil panen dari kedua tempat itu tetap tinggi dan genjah.
Varietas Gamagora 7 hasil rakitan peneliti di Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM), Ir. Supriyanta, M.P. dan tim. Gamagora 7 unggul karena genjah dan juga dapat ditanam di 2 ekosistem yakni sawah maupun lahan tadah hujan.
Tim pemulia Gamagora 7, Dr. Taryono menjuluki Gamagora 7 dengan padi amfibi. Ia berharap kehadiran Gamagora 7 menjawab tantangan perubahan iklim yang tidak menentu. Para peneliti padi baru itu melakukan uji multilokasi di 14 daerah seperti di Karawang, Jawa Barat, Rembang (Jawa Tengah), Purbalingga (Jawa Tengah), dan Lampung.
“Delapan lokasi di sawah dan enam lokasi pada tanah tadah hujan,” tutur Taryono.
Padi golongan indica itu berumur genjah. Menurut Supriyanta hasil rata-rata uji multilokasi menunjukkan waktu panen padi itu sekitar 119 hss. “Bisa lebih cepat seperti yang dialami Sugiono,” kata magister pemuliaan tanaman alumnus Fakultas Pertanian UGM itu.
Selain genjah, potensi hasil Gamagora 7 tinggi mencapai 9,80 ton gabah kering giling (GKG) per ha dengan rata-rata produksi 7,95 ton GKG per ha. Gabah Gamagora 7 lonjong. Rendemen beras pecah kulit 95% dengan kadar amilosa 18,72% dan nasi bertekstur sedang.
Penampilan beras Gamagora 7 juga putih mengilap sesuai preferensi konsumen. Keunggulan lain, padi dengan tinggi 104 cm itu tahan penyakit blast ras 033, 073, dan 133. Supriyanta dan tim merakit varietas itu sejak 2006.
Sejatinya Gamagora 7 hasil mutan dari padi induk Rajalele Klaten. Rajalele bertekstur pulen tetapi umur panen relatif lama. Varietas unggulan itu panen sekitar 155 hst. Lebih lanjut ia menuturkan, Gamagora 7 merupakan kependekan dari gama gogo rancah.
Gama menjadi simbol tempat padi itu lahir yakni Universitas Gadjah Mada. Sementara gogo rancah yakni sistem penanaman dengan cara ditugal yang tidak memerlukan kondisi air tergenang. Varietas padi unggul inbrida G7 itu mengantongi surat keputusan (SK) pelepasan varietas dari Menteri Pertanian pada 28 Maret 2023.