Monday, March 3, 2025

Pangan Kaya Gizi

Rekomendasi

Bulung boni atau anggur laut bahan pangan kaya gizi dan berpotensi pasar.

Trubus — Bentuknya mirip buah anggur dan tumbuh di laut. Itulah sebabnya mikroalga bulung boni sohor dengan sebutan anggur laut. Anggur laut tumbuh berkelompok membentuk hamparan di atas pecahan karang, batu, dan pasir. Sumber pangan bergizi tinggi mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin E, asam lemak omega 6 dan omega 3, asam amino esensial dan nonesensial, serta mineral penting.

Selain itu antioksidan dalam anggur laut hampir sama dengan teh oolong sehingga baik bagi kesehatan. Potensi pasar anggur laut relatif tinggi di Bali. Pemicunya kunjungan wisatawan asal Asia timur ke Pulau Dewata. Wisatawan Tiongkok dan Jepang pengunjung terbanyak kedua dan ketiga terbesar setelah turis Australia. Menurut data Badan Pusat Statistik 2014, terdapat 387.553 turis Tiongkok dan 208.115 pelancong Jepang ke Bali.

Permintaan tinggi
Wisatawan Tiongkok dan Jepang memacu perkembangan jumlah rumah makan penyedia masakan dari kedua negara itu. Harap mafhum nenek moyang masyarakat Asia timur seperti Jepang, Tiongkok, Taiwan, dan Korea menggunakan bulung boni sebagai sumber pangan. Mereka mengonsumsi anggur laut dalam keadaan segar sebagai pelengkap sushi, campuran salad, atau acar.

Bak semen tempat budidaya anggur laut di Bali. (Dok. Kadek Lila Antara)

Mereka percaya kandungan gizi umibudo—sebutan anggur laut di Jepang—menyehatkan tubuh, melancarkan pencernaan, dan memperhalus kulit. Saat ini terdapat lebih dari 50 restoran Jepang berlokasi di Bali. Bahkan jumlah rumah makan masakan Tiongkok diperkirakan lebih banyak daripada restoran Jepang lantaran jumlah turis Negeri Tirai Bambu lebih besar.

Ada dugaan peningkatan wisatawan mempengaruhi permintaan anggur laut. Saat ini lato—sebutan anggur laut di Filipina—menjadi menu utama di beberapa restoran di Bali. Toko bahan masakan jepang mengimpor anggur laut dari Negeri Sakura dan menjualnya dalam kemasan seharga Rp150.000 per 100 gram. Perairan Bali seperti di Tanjung Benoa, Pantai Sanur, Pantai Serangan, dan Pantai Gerokgak salah satu habitat anggur laut.

Sayangnya alga hijau itu tidak dapat dijual ke wisatawan karena isu higienitas. Konsumen enggan membeli bahan makanan tanpa kejelasan kandungan dan sumber. Bulung boni dari alam juga hanya ditemui pada musim tertentu sehingga tidak tersedia setiap saat. Itulah dasar pemikiran membudidayakan dan memproduksi anggur laut di wadah buatan. Potensi permintaan yang tinggi mesti diimbangi peningkatan produksi melalui budidaya.

Harapannya dapat memproduksi anggur laut berkualitas tinggi, higienis, tersedia setiap saat, dan berharga lebih ekonomis. Selain itu, anggur laut bisa menjadi oleh-oleh ketika wisatawan kembali ke negara asal. Budidaya anggur laut di Bali belum memiliki kompetitor. Itu karena belum ada pembudidaya yang melihat potensi besar tumbuhan laut anggota famili Caulerpaceae itu.

Para nelayan di pesisir pantai tempat anggur laut tumbuh belum menganggap komoditas itu sebagai sumber pendapatan berharga tinggi. Musababnya warga lokal membeli bulung boni dengan harga murah.

Bak beton

Anggur laut dikonsumsi dalam keadaan segar sebagai pelengkap sushi, campuran salad, atau acar. (Dok. Yoshi Adachi)

Lazimnya anggur laut hanya tumbuh di perairan tertentu karena berhabitat khas. Namun, dengan teknologi budidaya di bak dalam ruangan (indoor) masalah itu teratasi. Masyarakat dapat membudidayakan anggur laut di lokasi yang lebih dekat dengan konsumen akhir. Dengan begitu potensi kerusakan akibat transportasi menurun. Anggur laut hasil budidaya bermutu lebih baik karena berbentuk menarik, beraroma segar, dan berukuran terstandar.

Anggur laut Caulerpa lentillifera dari alam memiliki karakteristik khas seperti bau menyengat dan berukuran tidak seragam. Bau anggur laut yang menyengat lantaran alga anggota famili Caulerpaceae itu tumbuh di perairan subur yang mengandung bahan organik tinggi. Dampaknya minat konsumen, khususnya wisatawan, membeli anggur laut alam menurun. Ukuran tidak seragam pun menurunkan nilai estetis anggur laut.

Pembudidayaan anggur laut secara buatan menggunakan bak beton berukuran 2 m x 1 m x 0,5 m beratap berbahan fiber transparan. Tujuannya melindungi bak dari air hujan, tapi tetap mendapat sinar matahari. Atap juga dilengkapi dengan waring berkepekatan 30% untuk menurunkan intensitas cahaya saat siang hari agar sesuai dengan kebutuhan anggur laut. Bak berpipa inlet dan outlet dengan sirkulasi air berkecepatan 100% per hari.

Bak juga bersistem aerasi untuk menjaga kandungan oksigen dalam air dan perputaran air sehingga nutrisi tersebar merata. Air mengalir saat malam, tapi dimatikan ketika siang. Alasannya menyesuaikan kebutuhan anggur laut yang lebih membutuhkan oksigen untuk reaksi gelap dan karbondioksida pada siang. Ketinggian air dalam bak 30 cm. Sebaiknya tampung air sebelum digunakan agar kotoran tersuspensi mengendap.

Saring air menggunakan filter pasir dan catridge filter untuk membersihkan kotoran yang berukuran lebih kecil. Air kemudian melewati alat pemancar ozon dan sinar ultraviolet. Tujuannya air bebas zat berbahaya dan mamtikan patogen merugikan sehingga kualitas air makin baik. Budidaya juga menggunakan wadah penempelan (algae mat) berbahan bambu sebagai tempat tumbuh anggur laut.

Keterlacakan

Algae mat, wadah penempelan anggur laut dalam budidaya. (Dok. Kadek Lila Antara)

Ukuran algae mat 50 cm x 50 cm dengan lubang berdiameter 1 cm. Setiap algae mat berisi 1 kg bibit yang disebar merata. Anggur laut kemudian diletakkan dalam bak berkedalaman 15 cm dari permukaan air. Pemeliharaan meliputi pembersihan algae mat 7 hari sekali untuk menghilangkan gulma yang menghambat pertumbuhan anggur laut. Panen anggur laut setelah 30 hari pemeliharaan. Produk itu melewati alat pemancar ozon dan sinar ultraviolet agar aman dikonsumsi.

Sebelum dijual anggur laut disortir untuk mendapatkan produk sesuai kriteria pasar. Anggur laut hasil budidaya tidak memiliki bau amis dan menyengat karena air dalam bak selalu tersirkulasi sehingga tidak terjadi pembusukan. Anggur laut hasil budidaya dapat dikonsumsi langsung tanpa pembilasan dan pencucian lantaran menggunakan sarana dan prasarana yang bersih.

Keunggulan lainnya memiliki jejak rekam tercatat (traceability) sehingga konsumen mengetahui berbagai informasi mengenai asal bibit, teknologi budidaya, pupuk yang digunakan, lokasi budidaya, dan tanggal panen. Keterlacakan nilai lebih bagi bahan pangan untuk memastikan keamanan pangan yang akan dikonsumsi. Selain itu anggur laut hasil budidaya dapat diproduksi setiap saat karena fasilitas budidaya beratap, kualitas air terkontrol, dan nutrisi terjaga dengan pemupukan tambahan. Pemupukan juga berperan meningkatkan keseragaman produk budidaya. (Kadek Lila Antara S.Pi., M.P., anggota staf pengajar di Budidaya Kelautan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Daya Tarik Padi Jarwo

Hamparan sawah untuk budidaya padi jajar legowo menjadi daya tarik wisatawan. Trubus.id-“Mulyaharja ini surga tersisa di Kota Bogor.” Muhammad Khoerudin...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img