Trubus.id— Komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan ialah pakan. Oleh karena itu, harus dihitung secara teliti untuk menentukan kebutuhan selama 1 periode. Salah perkiraan, bukan untung malah rugi. Dalam budidaya intensif pakan lele berupa pelet.
Pakan buatan pabrik terjamin kualitas dan kandungan gizinya lengkap. Pelet yang beredar di pasaran umumnya mengandung protein 25%—27%. Optimalnya protein dalam pakan 25%.
Pelet yang akan diberikan harus baru. Jika ingin menyetok pakan maksimal untuk kebutuhan seminggu. Terlalu lama di gudang pakan ditumbuhi cendawan dan berbau tengik. Pakan seperti itu mengandung racun aflatoksin sehingga menyebabkan pencernaan ikan terganggu.
Pemberian pakan sebaiknya diatur selama masa pemeliharaan, sekitar 45—50 hari. Caranya dengan menggunakan feeding system, yakni menghitung kebutuhan pakan per hari menurut bobot ikan.
Misal, padat bobot benih 450 kg, asumsi tebar 15.000 ekor, berat per ekor 30 g. Berarti perhitungan pakan per hari pada tahap awal 5% × 450 kg = 22,5 kg. Seminggu kemudian dilakukan sampling ikan. Jika berat rata-rata ikan bertambah 15 g, bobot total menjadi 675 kg. Kebutuhan pakan per hari menjadi 34 kg dengan asumsi persentase pakan 5%.
Persentase pakan bisa fleksibel, artinya bisa diatur menurut nafsu makan pada saat itu. Jangan memberi pakan sekaligus pada satu waktu. Tebarkan separuh dosis, jika masih agresif tambahkan sampai lele malas menyambut pakan.
Dua minggu menjelang panen persentase pakan harus sekitar 2%—3 % dari bobot total. Metode lain menambah pakan secara berkala sesuai umur tebar. Sebagai patokan awal ialah kepadatan tebar. Contoh, padat tebar 15.000 ekor diberi pakan awal sekitar 10— 15 kg selama 2 minggu pertama.
Dua minggu berikutnya volume pakan dinaikkan secara teratur antara 5—10 kg. Pakan bisa dinaikkan atau diturunkan sesuai nafsu makan. Frekuensi pemberian pakan 2 kali, pukul 07.00 dan 16.00.
Pakan malam hari boleh diberikan sebagai tambahan. Lele termasuk hewan nokturnal yang gemar dan aktif di tempat gelap. Teknik menaburkan pakan harus merata agar setiap ikan memiliki peluang mendapatkan jatah yang sama. Hindarkan pemberian pakan siang hari.
Pada saat itu suhu di permukaan air meningkat sehingga ikan stres. Dampaknya, nafsu makan turun. Untuk mengurangi kanibalisme akibat ukuran lele tidak seragam beri pakan menurut ukuran dan kandungan protein berbeda.
Pelet yang ditebar pertama kali ukuran kasar, tapi protein 25%. Ini untuk merangsang ikan besar menyergap pakan lebih dulu. Kesempatan berikutnya diberikan ikan kecil dengan menebar pelet lembut, protein 27%. Dengan cara itu pertumbuhan ikan bisa seragam.
Untuk menekan biaya produksi, beri pakan tambahan, seperti bungkil kelapa, ampas tahu, ikan rucah, limbah penetasan telur, dan dedak. Caranya, oplos bahan itu dengan pelet. Komposisi bahan diatur sesuai keperluan. Meskipun secara hitungan biaya lebih irit, konsekuensinya waktu budidaya mundur beberapa hari.