Monday, March 3, 2025

Penggunaan Mulsa Hitam Putih Terbukti Tingkatkan Hasil Panen

Rekomendasi

Trubus.id — Agus Wardi menuai 0,8–1,5 kg cabai keriting per tanaman dalam satu musim tanam. Lazimnya, petani di Dusun Semimpen, Desa Ketundan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, itu hanya mendapatkan 0,5–0,8 kg cabai keriting per tanaman.

Selain perawatan intensif, peningkatan produksi itu berkat penggunaan mulsa. Lonjakan produksi itu keruan saja membuat omzet Agus melambung. Saat peliputan, pada awal Januari 2023 harga cabai di tingkat petani di Pakis mencapai Rp20.000 per kg.

Agus mengelola cabai di lahan 1 hektare (ha) berpopulasi 17.000 tanaman. Total lonjakan produksi 60% setara 0,3–0,7 kg per tanaman, sehingga tambahan pendapatan mencapai Rp25,5 juta per bulan.

Selain itu, periode panen cabai juga makin singkat. “Menggunakan mulsa juga membuat tanaman lebih genjah,” kata pria berusia 27 tahun itu.

Sebelum menggunakan mulsa, panen perdana di kebun cabai Agus 120 hari setelah tanam (hst). Setelah menggunakan mulsa panen perdana 7–10 hari lebih cepat. Varietas cabai yang ditanam sama, baik sebelum maupun setelah pemasangan mulsa.

Menghemat pestisida

Agus memasang mulsa hitam putih bermerek Zebra produksi PT Kencana Tiara Gemilang (KTG) pada Januari 2022. Petani cabai sejak 2013 itu tergerak memasang mulsa atas anjuran seorang rekan. Menurut Agus penggunaan mulsa signifikan meningkatkan produktivitas cabai dibandingkan dengan tanpa mulsa.

Agus mengatakan tanaman optimal menyerap unsur hara. Musababnya, gulma sang pencuri nutrisi terkendali, sehingga kompetisi unsur hara pun tercegah. Ia memerlukan biaya Rp7,2 juta untuk pengadaan mulsa 8 gulung di lahan 1 ha.

Proses pemasangan mulsa hitam putih di lahan cabai. (Trubus/Dok. Suharmisin)

Mulsa mampu bertahan hingga 12 bulan atau 3 kali periode tanam. Artinya, setiap kali tanam, ada tambahan biaya Rp2,4 juta untuk pengadaan mulsa. Biaya itu jelas tertutupi oleh lonjakan produksi hingga 60%.

“Penggunaan mulsa hitam putih juga menekan serangan hama dan penyakit,” kata Agus.

Harap mafhum, Agus pernah merugi puluhan juta rupiah akibat 3.500 tanaman cabai terserang busuk pangkal batang akibat cendawan Phytophthora capsici pada 2007.

“Sejak menggunakan mulsa, serangan itu dapat ditekan. Semula dari 1.000 batang terserang busuk batang sekitar 20–25 tanaman. Sejak menggunakan mulsa yang terserang hanya 1–3 batang,” tutur Agus.

Pantulan warna putih efektif mengusir hama pada tanaman cabai. Oleh karena itu, petani menekan penggunaan pestisida. Semula, ia menyemprotkan pestisida 3 hari sekali. Sejak ada mulsa cukup sepekan sekali.

Agus hanya menghabiskan Rp10 juta untuk biaya insektisida per musim. Bandingkan dengan sebelum menggunakan mulsa Zebra, ia mengeluarkan biaya Rp20 juta per musim. Penghematan pestisida mencapai 50%.

Selain itu, anggaran biaya herbisida juga nihil sejak menggunakan mulsa plastik. Agus membutuhkan 8 gulung mulsa Zebra untuk menutup lahan cabai.

Nun di Loatebu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, hasil panen cabai milik Suharmisin pun meningkat setelah menggunakan mulsa hitam putih.

Sebelumnya, produksi kebun cabai kepunyaan Suharmisin paling banter 0,5–1 kg per tanaman. Setelah menggunakan mulsa, hasil panen meningkat hingga 1–1,5 kg per tanaman. “Menggunakan mulsa tanaman menjadi subur dan usia panen menjadi lebih cepat,” kata petani cabai sejak 2005 itu.

Lazimnya, ia memanen 70–75 hst. Setelah menggunakan mulsa, panen 60–65 hst.

Spektrum warna

Penggunaan mulsa di kebun Suharmisin mencapai 12–13 gulung. Ukuran mulsa hitam putih itu 60 cm × 500 m setebal 36 mikron.

Menurut Suharmisin, mulsa Zebra lentur dan tidak gampang robek. Selain menggunakan mulsa, Suharmisin juga memupuk secara intensif. Sebelum tanam, ia mengolah tanah dan memupuk lahan dengan 25 ton kotoran kambing per ha.

Perawatan intensif dan penggunaan mulsa membuat tanam sehat, produktivitas meningkat, serta mencegah hama dan penyakit. (Trubus/Dok. Suharmisin)

Pemupukan susulan dilakukan dengan pemberian larutan pupuk NPK sejak umur tanaman 7 hst. Dua ton pupuk NPK untuk lahan sehektare. Setiap 3 kg NPK itu dilarutkan dalam 200 liter air. Pemupukan dilakukan 10 hari sekali.

“Perawatan intensif dan penggunaan mulsa itu membuat tanam sehat, produktivitas meningkat, serta mencegah hama dan penyakit,” kata pria kelahiran Februari 1983 itu.

Menurut Sugianto, Sales Agri Head PT Kencana Tiara Gemilang, produk mulsa hitam putih dibuat sesuai kebutuhan petani. Mulsa Zebra kreasi PT KTG itu juga dilengkapi penanda jarak yang memudahkan petani untuk melubangi mulsa.

Keunggulan lain mulsa yaitu pada peningkatan produktivitas dan percepatan panen tanaman seperti yang dialami Agus dan Suharmisin.

“Warna putih sengaja dipilih karena dapat memantulkan spektrum warna yang dibutuhkan oleh setiap tanaman. Selain itu membantu tanaman dalam fotosintesis. Sementara warna hitam menyerap cahaya matahari sehingga suhu dan kelembapan dalam tanah stabil,” kata pria berumur 58 tahun itu.

Tentu mulsa itu juga berfungsi mencegah pertumbuhan gulma pengganggu tanaman. Pengguna mulsa Zebra tersebar di berbagai daerah seperti Malang, Jawa Timur dan Banyumas (Jawa Tengah). Lebih lanjut Sugianto mengatakan lahan sehektare memerlukan sekitar 10 gulung mulsa. Masa pakai mulsa Zebra hingga 3 musim budidaya.

Penggunaan plastik mulsa hitam putih pada lahan cabai membuat tanaman subur dan buah lebat. (Trubus/Dok. Suharmisin)

Ir. Edhi Sandra, M.Si., ahli fisiologi tumbuhan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), menuturkan, penggunaan warna hitam pada mulsa baik untuk perakaran. Warna hitam membantu menyerap cahaya.

Sesuai riset

Dengan begitu, cahaya tidak masuk ke permukaan tanah. Alhasil gulma tidak tumbuh dan menjaga kelembapan tanah supaya tidak mudah menguap. Kelembapan tanah pun menjadi lebih stabil.

“Terhambatnya pertumbuhan gulma itu meningkatkan efisiensi ketersediaan unsur hara dalam tanah. Oleh karena itu, nutrisi terserap optimal oleh tanaman dan energi yang digunakan bisa terfokus pada pertumbuhan tanaman,” ujar Magister Konservasi Biodiversitas Tropika, alumnus Fakultas Kehutanan, IPB, itu.

Kebersihan tanah dari gulma juga membuat sirkulasi udara lebih baik. Dampaknya mencegah kelembapan statis yang memicu perkembangan mikrob negatif. Jadi, serangan hama dan penyakit berkurang.

Sementara warna putih sebagai reflektor atau sarana untuk memantulkan sinar matahari. Produktivitas tanaman meningkat karena cukup mendapatkan sinar matahari untuk fotosintesis.

Riset V.A Sathiyamurthy dan tim dari Departement of Vegetable Crops, Tamil Nadu Agricultural University, India, menunjukkan penggunaan mulsa hitam putih dengan ketebalan 30 mikron berpengaruh terhadap produksi cabai dan menekan pertumbuhan gulma. Pada hari ke-75 jumlah cabai 210 buah per tanaman dan kerapatan gulma 13,23 per m2.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Daya Tarik Padi Jarwo

Hamparan sawah untuk budidaya padi jajar legowo menjadi daya tarik wisatawan. Trubus.id-“Mulyaharja ini surga tersisa di Kota Bogor.” Muhammad Khoerudin...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img