Trubus.id-Pekebun kapulaga di Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur, Sukari, berhasil mencetak biji kapulaga berkualitas. Setiap biji berukuran besar dan seragam. Tingkat kematangan juga pas yakni tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.
Harap mafhum, biji kapulaga hasil kebun Sukari menjajaki pasar ekspor. Ia rutin menuai 800 kg biji kapulaga kering setiap empat bulan. Jumlah produksi itu tidak hanya untuk kebutuhan pasar ekspor saja. Sukari juga memasok kebutuhan pasar lokal juga.
Sukari menanam kapulaga di lahan seluas 2 hektare. Menurut Sukari untuk menghasilkan biji kapulaga terbaik berawal dari proses budi daya yang intensif. Selain itu proses pemanenan harus dilakukan pada umur buah yang tepat. Saat mengawali proses budi daya, Sukari mengisi 3 bibit kapulaga di setiap lubang tanam.
Ia mengatur jarak tanam dengan ukuran 3 m x 3 m. Tanaman kapulaga di kebun Sukari tumbuh di antara pohon sengon. Kebetulan di lahan itu terdapat tanaman sengon yang tumbuh lebih dahulu. Ia sengaja membiarkan tanaman sengon tetap tumbuh. Musababnya sebagai peneduh tanaman kapulaga.
Menurut Sukari salah satu syarat tanaman kapulaga bisa tumbuh optimal yakni kondisi tanah lembap. Artinya lahan tidak boleh kering dan tandus. Untuk menghasilkan tanaman sehat dan memiliki kualitas buah yang baik, Sukari melakukan perawatan secara intensif.
Sukari rutin melakukan pemangkasan pada tanaman tua supaya nutrisi yang diberikan fokus pada pertumbuhan tanaman yang masih produktif. Pemangkasan biasanya dilakukan sepekan sebelum panen. Selanjutnya sepekan setelah pemanenan, Sukari memberikan nutrisi berupa pupuk organik cair (poc) dan pupuk kotoran kambing terfermentasi.