Trubus.id—Masingmasing teh memiliki cara seduh berbeda. Penyeduhan teh putih lebih baik pada suhu 90—98° C selama 4—5 menit. Adapun penyeduhan teh hijau pada suhu terendah yaitu 75—85° C selama 3—4 menit.
“Takaran daun teh tiap kali penyeduhan yaitu 1:100. Artinya 1 gram teh untuk diseduh dalam 100 ml air,” ujar Muthia Syafia Haq, S.P.
Ampas seduhan dari ketiga jenis teh itu bisa diseduh maksimal sampai 3 kali. Teh bertahan lama jika disimpan di tempat kedap udara, jauh dari kontaminasi bakteri dan jamur, serta terhindar dari sinar matahari langsung dan bau tajam.
Muthia menuturkan bahwa tidak ada bahwa batasan minum teh harian adalah 3 cangkir. Namun, hal itu bisa berbeda tergantung metabolisme tiap tubuh pencinta teh.
“Saat meminum teh juga harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi,” katanya.
Makanan terbagi 2 menurut kandungan zat besi yaitu heme iron dan nonheme iron. Heme iron yaitu makanan pembentuk darah yang mengandung zat besi ferro atau FE2+. Contoh daging merah (sapi, kambing, dan kerbau), daging unggas, hati, dan ikan.
Heme iron mengandung 55—70% zat besi yang berfungsi sebagai pembentuk hemoglobin. Makanan itu tidak masalah jika dikonsumsi berdampingan dengan teh karena mengandung zat besi tinggi dan teh menekan laju LDL (Low Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat yang berisiko terhadap penyakit jantung, kolesterol, dan darah tinggi.
Adapun makanan yang termasuk nonheme iron yang mengandung zat besi ferri atau FE3+ yakni sayuran, buah, sereal, dan kacang-kacangan. Makanan itu hanya mengandung 2—20% zat besi sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi berdampingan dengan teh karena berisiko terserap oleh tanin yang merupakan senyawa kompleks dan jika tercampur dengan zat besi akan menjadi senyawa yang tidak mudah dicerna.