Trubus.id — Tidak mudah menanam pohon baobab di ruang kafe dengan lahan terbatas. Namun Jordy Liong, mampu membuat pohon baobab itu berdiri kokoh dan tumbuh subur di kafe miliknya di Menteng, Jakarta Pusat.
Apa rahasia Jordy membuat baobab bisa tumbuh subur di ruang kafe? Jordy memercayakan pengaturan tanaman seharga Rp70 juta itu kepada perancang taman di Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Friesia Sutjiati Widjaja.
Friesia menjawab kepercayaan itu dengan memberikan perawatan maksimal pada pohon baobab. Saat awal pindah tanam pada 2019 pohon baobab telah berumur berumur 10 tahun. Friesia membutuhkan 20 orang untuk menggotong tanaman kerabat randu (Ceiba pentandra) itu. Ia begitu hati-hati ketika menanam baobab agar akar tanaman tetap utuh.
Pada awal penanaman, ia memberikan perawatan rutin. Kebutuhan air, nutrisi, dan pestisida menjadi fokus utama. Penyiraman tanaman dilakukan 3 hari sekali saat kemarau. Adapun saat musim hujan, interval penyiraman 5 hari sekali.
Friesia memberikan insektisida, fungisida, dan vitamin B1 secara bergantian. Frekuensi penyemprotan setiap 2—3 hari. Pemilik Nurseri SK Garden itu memanfaatkan dua insektisida dengan bahan aktif berbeda untuk menghalau kutu kebul.
Insektisida pertama berbahan aktif tiametoksam sebanyak 1 gram dilarutkan ke dalam 1 liter air. Adapun insektisida kedua berbahan aktif deltametrin. Friesia melarutkan 2 ml ke dalam 1 liter air. Sementara penggunaan vitamin sebanyak 1 gram per liter air.
Pemangkasan cabang juga dilakukan rutin setiap 3 bulan. Berselang lima bulan, baobab tumbuh subur. Tandanya percabangan tanaman bertambah. Friesia lantas mengizinkan Jordy membangun rumah kaca di sekitar lokasi tumbuh baobab.
Jordy membuat atap rumah berbentuk kerucut yang tersusun dari persegi panjang berukuran 70 cm × 250 cm yang saling beradu. Atap rumah tertutup rapat. Variasi bahan atap terdiri dari 2 balok kayu dan 1 balok kaca berseling.
Jordy memilih kanopi berbahan antiradiasi supaya ruangan teduh. Rumah estetis itu memiliki 2 pintu pada serambi kanan dan kiri. Pintu pertama hanya terbuka saat pengunjung keluar maupun masuk ruangan.
Sementara pintu kedua selalu terbuka. Tujuannya sebagai akses pengunjung yang nyaman dengan ruangan terbuka. “Manfaat lain adalah agar sirkulasi udara lancar sehingga baobab tumbuh optimal,” kata Jordy.
Masa kritis
Jordy semula khawatir ketika baobab menggugurkan daun tepat dua pekan rumah kaca selesai dibangun. Batang pohon tampak pucat dan pertumbuhan mata tunas macet. Tanaman terlihat gundul nyaris tanpa daun. Jordy pun meminta saran pada Friesia.
Lalu, Friesia mendeteksi kondisi baobab. Alumnus Limkkokwing University, Kuala Lumpur, Malaysia, itu menuturkan bahwa habitat asli baobab ada di kawasan dengan lingkungan yang panas, kering, dan bersirkulasi udara lancar.
Oleh karena itu, ia menambahkan ventilasi udara berukuran 70 cm × 50 cm di bagian atas bangunan. Selain itu ia juga memasang dua alat pengatur sirkulasi udara. Keberadaan pohon kerabat bunga sepatu itu pun kembali sehat dan menarik untuk dinikmati pengunjung.