Trubus.id–Pestisida nabati berbahan tanaman kipahit (Tithonia diversifolia) dapat mengendalikan serangan hama pada tanaman hidroponik.
“Setelah rutin menggunakan kipahit tiap sore hari, (tanaman hidroponik, red) terbebas dari serangan hama,” ujar Cecep Hidayat.
Pekebun di hidroponik di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, itu merebus daun kipahit atau matahari meksiko lalu menyemprotkannya ke tanaman setiap hari.
Ide Cecep menggunakan kipahit untuk mengatasi hama berasal dari rekannya sesama petani hidroponik di Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Charlie Tjendapati.
Charlie mulanya memanfaatkan kipahit di kebunnya demi mengatasi kutu putih dan ulat grayak. Harap mafhum, Cecep dan Charlie menanam sayuran hidroponik tanpa naungan.
“Sistem hidroponik tanpa atap memang rentan serangan hama,” kata Charlie.
Kondisi itu membuatnya rutin menyemprotkan pestisida nabati kipahit untuk mengatasi hama. Untuk luasan 200 m2, Charlie melarutkan seliter air rebusan kipahit dengan 15 liter air bersih.
“Aplikasi rutin kipahit terutama saat tanaman muda hingga remaja sebelum dipindahkan ke talang pembesaran di luar rumah tanam,” kata Charlie.
Ia memang menyemai benih dan memelihara tanaman muda dalam rumah tanam. Menurutnya penyemprotan sejak tanaman masih muda membuat hama pergi. Bahkan tanaman di talang terbuka pun juga relatif aman dari serangan hama.
Namun, ketika memasuki musim hujan Charlie meningkatkan interval penyemprotan menjadi dua hari untuk tanaman di area tanpa atap. Alasannya karena pestisida nabati kipahit mudah tercuci air hujan.
Menurut Charlie kipahit bekerja lebih efektif ketika dikombinasikan dengan pengendalian lain seperti perangkap kuning, sanitasi lingkungan, dan menaungi sistem hidroponik dengan atap.
“Jika ada naungan tentu aplikasi pestisida nabati kipahit lebih irit meskipun saat musim hujan,” kata Charlie. Menurutnya kipahit juga manjur mencegah serangan hama lain seperti kutu kebul dan tungau.