Trubus.id—Penggemar ayam poland di Indonesia berasal dari berbagai daerah. Alasannya karena sosok ayam poland sangat unik. Muhammad Doni Saputra penangkar ayam poland di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah bahkan menyilangkan ayam poland untuk menghasilkan varian-varian baru.
Proses menyilangkan ayam poland dan ayam jenis lain selalu berganti-ganti antara jantan dan betina untuk menghasilkan varian baru. Menurut Doni menyilangkan ayam poland relatif mudah. Ia memperhatikan lingkungan seperti tempat penangkaran harus kering dan bersih, serta sirkulasi kandang mesti lancar.
Doni menyilangkan ayam poland sebagai induk jantan dengan ayam poland legun atau leher gundul sebagai induk betina. Hasilnya berupa ayam poland berleher gundul. Penampilan leher tanpa bulu itu bahkan sejak hari pertama menetas.
Silangan lain antara induk jantan poland dengan ayam lokal walik—ayam berbulu terbalik—sebagai induk betina. Hasil persilangan itu melahirkan ayam poland berbulu lebat dan mekar seperti walik. Warna bulu juga bervariasi seperti hitam, putih, dan cokelat.
Ayam poland batik merupakan hasil persilangan antara induk jantan poland dengan ayam batik italia atau kanada. Keturunan ayam itu bercorak batik pada bulu-bulunya. Warna bulu juga beragam seperti batik hitam, batik putih, dan batik cokelat.
Selain ayam-ayam hibrida itu Doni juga menghasilkan poland kapas. Bulu ayam itu halus mengembang bagai kapas. Untuk memperoleh ayam poland kapas, Doni menyilangkan ayam poland sebagai induk jantan dengan ayam kapas. Warna bulu ayam kapas hitam, hitam putih, dan triwarna.
Adapun ayam poland sultan merupakan persilangan antara induk jantan poland dengan belgian d’uucle. Kelebihan ayam poland sultan yang berbulu panjang adalah hampir semua tubuhnya tertutup bulu hingga kaki.
Proses persilangan seringkali menggunakan jenis jantan dan betina secara bergantian. Misalnya untuk menghasilkan ayam poland american silky digunakan ayam poland sebagai induk jantan dan silky, belgian, chocin sebagai induk betina.
