Friday, December 6, 2024

Produksi Bawang Merah Meningkat 34%

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—Ruslan membudidayakan bawang merah varietas super philip di lahan 2.500 m2. Dari luasan itu, pekebun bawang merah di Desa Sakuru, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), itu memanen 2,5 ton bawang merah pada 20 September 2022.

Jumlah panen itu setara 11,4 ton per hektare (ha) jika dihitung melalui teknik ubinan. Hasil panen itu 2,9 ton (34%) lebih tinggi per ha ketimbang hasil panen pekebun setempat yang mencapai 8,5 ton per ha.

Ruslan sukses mendongkrak produksi bawang merah setelah mengganti pupuk. Pada musim tanam sebelumnya, ia menggunakan 70 kg pupuk Urea, 40 kg pupuk NPK Phonska, 30 kg pupuk Phonska Plus, dan 20 kg pupuk SP-36.

Pada musim tanam berikutnya, ia mengganti sumber nutrisi dengan 100 kg pupuk ZA Petro, 50 kg pupuk SP-26 NS, 40 kg pupuk Petro Ningrat, dan 125 kg pupuk Phonska Plus.

“Ternyata hasil panen bawang merah saya meningkat,” kata Ruslan.

Pupuk SP-26 Petro.(Dok. istimewa)

Pupuk ZA menggantikan Urea sebagai sumber hara nitrogen (N). Unsur itu berfaedah membuat tanaman lebih hijau dan segar. Nitrogen juga mempercepat dan meningkatkan pertumbuhan tanaman seperti tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah anakan, dan menambahkan kandungan protein hasil panen.

Pupuk ZA mengandung N 20,8%. Kandungan itu lebih rendah daripada Urea yang mencapai 46%. Namun, ZA mengandung belerang atau sulfur (S) sebanyak 23,8%. Sulfur berperan meningkatkan mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa, ukuran umbi, serta membuat tanaman lebih hijau.

Ruslan juga rutin menyemprotkan pestisida secara berkala. “Biasanya hama yang menyerang adalah ulat grayak, ulat penggorok daun, dan ulat tanah,” tutur Ruslan.

Untuk mengatasinya, ia menyemprotkan insektisida berbahan aktif klorfenaphir, yaitu bahan aktif jenis kontak dan menyerang lambung. Insektisida itu berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan ke dalam air. Selama masa musim tanam ia menghabiskan 4 botol insektisida.

Ruslan juga menggunakan fungisida berbahan aktif difenokonazol.  Fungsida sistemik itu untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh cendawan. Untuk satu musim tanam ia menghabiskan 2 botol fungisida.

Ia juga menggunakan fungsida kontak berbahan aktif propineb yang bersifat protektif sebanyak 3 bungkus. Dengan berbagai perlakuan itu, pantas bila hasil panen bawang merah milik Ruslan meningkat.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

FLOII Expo 2024 Resmi Dibuka, Keindahan Keanekaragaman Genetik dalam Florikultura

Trubus.id–Floriculture Indonesia International (FLOII) Expo 2024 resmi dibuka pada 05 Desember 2024 di Hall 3, ICE BSD City, Tangerang....
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img