Trubus.id—Meski tumbuh dalam pot pamelo dapat berbuah lebat. Menurut praktikus buah di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Tatang Halim kunci utama melebatkan pamelo yakni dengan perawatan intensif. Pemupukan berupa pupuk kendang 5 kg pupuk kandang berupa kotoran kambing yang matang setiap enam bulan.
Selain pupuk kandang, Anda juga dapat memberikan nutrisi tambahan berupa pupuk nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Pada fase vegetatif, ia memberikan pupuk yang mengandung unsur nitrogen dua kali lebih banyak dibanding fosfor dan kalium. Perbandingannya 2 : 1 : 1.
Ia lalu menaburkan pupuk itu di sekeliling tanaman setiap bulan. Saat Citrus maxima itu kembali berbunga dan menjadi buah. Saat itulah Anda dapat menabur pupuk yang mengandung unsur fosfor lebih tinggi di sekeliling tanaman setiap bulan.
Tabulampot pamelo sebetulnya tergolong mudah berbuah. Pamelo rajin berbuah dan tak kenal musim asalkan kebutuhan sinar matahari cukup. Ia juga bandel dan tak gampang loyo kalau terserang penyakit.
Hal penting dalam budidaya pamelo dalam pot yakni induksi pembungaan. Perangsangan bunga bisa dengan cara memberi zat kimia pengatur tumbuh. Namun, perlakuan itu dapat membuat tanaman stres dengan indikasi daun menguning.
Untuk menghindari itu, sebaiknya gunakan cara mekanis, misalnya, melalui pemupukan, pengeringan, dan pemangkasan. Untuk merangsang bunga, pangkas pucuk sepanjang 3—4 ruas. Tujuan pemangkasan agar tanaman tidak terlalu rimbun sehingga tanaman menerima sinar matahari secara merata.
Setelah pemangkasan lakukan pemupukan. Sepekan kemudian keringkan media tanam selama 2—3 hari. Caranya tutup bibir drum dengan plastik agar media terhindar dari air saat penyiraman.
Pamelo biasanya berbunga pada kemarau, yakni pada April. Selama masa generatif berikan pupuk fosfor lebih tinggi untuk menguatkan bunga dan buah. Berikan 10 gram Urea, 20 gram SP36, dan 15 gram KCl pada April dan Juli.
Saat tanaman selesai berbuah, berikan 20 gram Urea, 15 gram SP36, dan 10 gram KCl pada Oktober dan Januari. Dengan perlakuan itu diharapkan tabulampot (tanaman buah dalam pot) pamelo memiliki kondisi prima dan sarat buah.
Pamelo mulai belajar berbuah pada umur setahun dari tanaman asal bibit setinggi 70 cm yang ditanam dalam pot berdiameter 40 cm. Namun, sebaiknya pada umur itu pamelo jangan dibuahkan dahulu sebab tanaman elum dewasa. Ketika buah seukuran kelereng, Tatang menyeleksi buah.
Tatang hanya mempertahankan satu atau dua buah dari setiap dompolan. “Buah pamelo butuh ruang cukup untuk tumbuh besar,” katanya. Ruang tumbuh yang sempit dapat mengakibatkan bentuk buah kurang sempurna. Buah yang terlalu rapat dapat merusak penampilan kulit buah seperti lecet karena gesekan antarbuah.
Lakukan seleksi saat buah seukuran jempol tangan orang dewasa. Pertahankan pentil yang memiliki bentuk bulat sempurna, tidak cacat, dan mulus.
Pamelo siap panen 6—7 bulan pascaberbunga. Pada tabulampot biasanya bobot buah 0,5 kg lebih ringan ketimbang buah dari tanaman yang ditanam di lahan. Buah lebih kecil karena karena pasokan hara terbatas.
Hama yang kerap menyerang biasanya kutu putih Nipaecoccus nipae. Hama itu merusak tanaman dengan jalan mengisap cairan pada daun. Bila ada serangan kutu putih di batang pamelo, Tatang mengatasinya dengan menyemprotkan larutan insektisida pada koloni. Dosisnya sesuai anjuran dalam kemasan.
Ancaman lain adalah penyakit akibat serangan cendawan penyebab karat pada daun dan batang. Jika daun yang terserang, semprotkan fungisida dengan dosis sesuai anjuran dalam kemasan setiap pekan.
Sementara pada batang gosok perlahan menggunakan gunting atau pisau, lantas oleskan fungisida. Dengan berbagai perawatan itu, tabulampot si jeruk jumbo pun berbuah lebat seperti di kediaman Tatang.