Trubus.id—Pelepah sawit sangat potensial sebagai sumber serat untuk ruminansia. Pengolahan buah sawit juga menghasilkan limbah padat yang selama ini hanya dibuang dan tidak berharga. Padahal kambing sangat menyukainya.
Rijanto Hutasoit, S.P., M.Sc., peneliti di Loka Penelitian Kambing Potong Seiputih, Sumatera Utara menuturkan kandungan protein kasar pelepah sawit mencapai 11% dapat diberikan 10% dari total ransum.
Limbah lainnya ialah bungkil inti sawit memiliki protein kasar 15%. Bungkil itu dapat menggantikan dedak atau bekatul yang harganya cukup mahal. Kebun kelapa sawit banyak tersedia di berbagai daerah di Indonesia.
Sayangnya peternak belum melirik potensi itu untuk memanfaatkan sebagai bahan pakan. Sebenarnya kandungan protein kasar pelepah sawit sangat rendah, hanya 2—4%. Namun, kandungan seratnya cukup tinggi, mencapai 33%.
Rijanto menuturkan kendala utama dalam pemanfaatan daun dan pelepah kelapa sawit adalah sifat fisiknya yang keras. Itulah sebabnya peternak tidak dapat memberikan bahan itu langsung ke ternak. Dibutuhkan teknologi pengolahan pakan agar bisa memanfaatkan pelepah dan daun kelapa sawit sebagai pakan ternak.
Peternak dapat mencacah pelepah mulai pangkal sampai ujung dengan mesin pencacah. Hasilnya cukup halus dan mirip abon sehingga kambing pun mudah memakan dan mencernanya. Sebab kandungan total protein limbah-limbah itu masih rendah sehingga perlu penambahan sumber protein yaitu daun tarum atau indigofera.
Tanaman tarum memiliki potensi sebagai sumber pakan berkualitas dengan kandungan nutrisi cukup tinggi. Daun tarum mengandung protein kasar 26%, serat kasar 15%, energi 4.038 kkal/kg, dan kecernaan 60%. Porsi daun tarum dalam pakan sampai 40%.
Tarum dapat mendongkrak kualitas pakan bila digunakan bersamaan dengan limbah kelapa sawit untuk menutup kandungan nutrisi yang rendah.