Tuesday, April 16, 2024

Salanova dan Sayuran Lain Produk Baru, Teknik Baru, Kesempatan Baru

Rekomendasi
- Advertisement -
Inovasi bentukbaglog dongkrakproduksi jamurkuping
Inovasi bentuk baglog dongkrak produksi jamur kuping

Inovasi kunci menjadi nomor satu.

“Kasihan anak sekarang, tidak pernah merasakan rindu yang sampai ke sumsum tulang,” kata Januar Setiawan, bukan nama sebenarnya. Dahulu selagi berpacaran dengan sang istri, pemilik sebuah media kawasan di Jakarta itu harus rela menunggu surat balasan dari sang kekasih hingga berhari-hari ketika sedang berjauhan. “Sekarangan dua detik setelah di-ping langsung menjawab,” kata pria yang tetap segar pada usia 60-an itu.

Meski termasuk berumur Januar masih mengikuti perkembangan teknologi digital sebab lingkungan bisnis membutuhkannya. Kolega Trubus, Yos Sutiyoso, juga mau tak mau menjadi melek teknologi digital. Di sebuah nurseri tanaman hias di Belanda ia mengambil foto diri menggunakan sebuah telepon pintar lalu beberapa detik berselang membagi kepada anak-anaknya. “Sebentar lagi pasti foto saya sudah menyebar,” tutur pria 80-an tahun itu.

Kunci inovasi

Seorang blogger yang mengelola sebuah blog strategi dan manajemen menulis di era digital saat ini inovasi adalah oksigen, inovasi adalah napas yang terus mengalir. Butuh inovasi agar sebuah perusahaan tetap eksis. Ia mencontohkan dua perusahaan elektronik asal Korea yang mampu menggoyahkan posisi raksasa-raksasa elektronik dari Jepang. Produk elektronik asal negeri Ginseng bukan lagi nomor tiga, tapi sudah menguasai dunia.

Nata de coco,teknologi ubahlimbah jadi bisnistriliunan rupiah
Nata de coco, teknologi ubah limbah jadi bisnis triliunan rupiah

Semua itu bermula dari sejumlah inovasi yang mereka perkenalkan dalam produk-produk terbaru. Bukan hanya satu dua, tapi terus-menerus dan dalam waktu cepat. Inovasi juga kunci bagi para pelaku usaha di dunia pertanian. Penemuan nata de coco salah satu contoh sederhana. Teknologi pembuatan lapisan gel dengan bantuan bakteri Acetobacter itu mengubah limbah air kelapa menjadi bisnis triliunan rupiah.

Nata de coco menjadi penganan kaya serat yang banyak disukai orang karena bercita rasa unik: adem dan terasa kenyal-kenyal. Menyantapnya kian nikmat ketika nata de coco dipadu dengan larutan gula atau sirop. Dengan teknologi pula, nata de coco berubah jadi layar komputer. Setelah era nata de coco, lalu bermunculan pula nata de aloe, nata de banana, hingga nata de cassava. Semua mengikuti teknik cara pembuatan nata de coco.

Nun di negeri jauh, Belanda, produsen benih ternama mengembangkan inovasi terbaru di dunia selada-seladaan. Mereka memperkenalkan produk baru bernama salanova. Itu jenis selada dengan sosok kompak bak mahkota bunga, dengan ukuran daun mungil, pas untuk satu gigitan. Salanova diperuntukkan sebagai bahan salad, tapi dengan cara penyiapan yang lebih praktis.

Konsumen tinggal memotong batang, lalu dengan mudah helai-helai daunnya dicopot dari batang, tak perlu dipotong-potong lagi, lalu masukkan ke dalam mangkuk. Tambahkan mayoniase, jadilah salad yang enak. Di tanahair pekebun jamur kuping dan tiram merekayasa bentuk baglog alias wadah tanam menjadi seperti sosis. Dengan baglog sosis itu produksi melonjak 1 ons per baglog dan waktu panen lebih cepat. Pekebun lain yang berinovasi di komoditas kentang, cabai, dan tomat juga menuai keuntungan dengan menerapkan produk baru, teknik baru, sehingga mendatangkan kesempatan baru. (Evy Syariefa)

Keterangan Foto :

  1. Kebun selada di Belanda, produksi sayuran salad dengan teknologi terbaru
  2. Inovasi bentuk baglog dongkrak produksi jamur kuping
  3. Nata de coco, teknologi ubah limbah jadi bisnis triliunan rupiah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Harga Pangan 15 April 2024: Cabai Rawit Hijau Turun 45,14%

Trubus.id—Harga sejumlah pangan berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional pada 15 April 2024 menujukkan penurunan. Cabai merah besar...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img